SUARA USU
Puisi

Di Ujung Grafik, di Ambang Tragik

Oleh: Alya Nayla Sahirah S.

Di meja megah berlapis gading

Mereka merancang masa depan yang genting

Mengiris beban, memangkas anggaran—

siapa yang terguling, tak jadi hitungan

 

Mereka berkhotbah soal efisiensi

Tentang neraca yang wajib terkendali

Tentang beban yang harus disingkirkan

Tanpa peduli siapa yang dikorbankan

 

Dulu, tangan ini menenun produksi

Menyusun bata dari mimpi-mimpi sunyi

Kini ia gemetar di depan selembar kertas

Terpangkas tak lebih dari selisih batas

 

Tak ada salam, tak ada isyarat

Hanya langkah berat di gang yang sekarat

Wajah-wajah letih pulang tanpa alamat

Mengeja pagi yang tak lagi hangat

 

Namun di kursi para ‘bijaksana’,

mereka meracik wacana lama

Tentang ‘keteguhan dan pengorbanan’

Sedang hidup kian di ambang ketidakpastian

 

Di ujung grafik yang terus melaju…

Ada nyawa yang terperosok pilu

Di ambang tragik yang mereka reka…

Hidup dikalkulasi serupa angka

 

Di ujung grafik, mereka berpesta

Di ambang tragik, rakyat binasa

Redaktur: Fatimah Roudatul Jannah


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts sent to your email.