Abdurrahim Arsyad: Komedian Yang Lantang Menyuarakan Ketidakadilan

Sumber Gambar: Kompas TV

Oleh: Muhammad Fadhlan Amri

2 Pemilu mengungguli perolehan suara.
2 Kali disumpah atas nama garuda.
Tapi Itu hanya awal cerita,
Cerita panjangnya terpampang di banyak media.
Lapindo, Munir, Century, Hambalang. Kami menolak lupa!
-Kritik Abdur terhadap kepemimpinan Susilo Bambang Yudoyono, di panggung Grand Final Stand Up Comedy Indonesia Seasion 4-

SUARA USU, MEDAN. Bagi beberapa orang, mungkin Abdur hanya komedian, yang hanya sekedar lucu-lucuan dan menjadikan penampliannya sebatas hiburan. Namun, bagi beberapa orang khususnya dari wilayah timur Indonesia, menganggap Abdur sebagai pahlawan, karena dengan lantangnya menyuarakan ketidakadilan.


“Di panggung ini saya bisa menyuarakan suara minor, keresahan dan keprihatinan terhadap lingkungan sekitar,” ucap pria kelahiran Kupang, 32 tahun lalu.


Abdur digadang-gadang menjadi komika yang paling cerdas di Indonesia. Ini dibuktikan dengan lolosnya ia hingga ke tahap Grand Final SUCI 4. Namun Abdur tetaplah Abdur. Sejak penampilan pertamanya, Abdur selalu konsisten menjadikan stand up sebagai panggung menyuarakan ketidakadilan. Bahkan hingga ditahap grand final Abdur seakan mengorbankan kesempatan meraih gelar juara, kesempatan mendapatkan uang puluhan bahkan ratusan juta, dengan melakukan penampilan berjudul “Indonesia Ibarat Kapal Tua”, yang berisikan sajak tentang kekecewaannya terhadap kepemipinan 6 nahkoda yang telah memimpin bangsa.


Disaat komedian-komedian lain berlomba-lomba membuat lawakan dengan saling menjatuhkan, saling melecehkan, Abdur tetap hadir dengan materi yang berkelas, namun tetap dibalut dengan logat khas orang Timur agar tetap dapat menghibur.


Materi yang disampaikan Abdur selalu berdasarkan realitas sosial, dan mendidik. Pemerintahan orde baru yang dipimpin Soeharto juga tidak lepas dari kritik pedasnya, lewat panggung yang sama Grand Final Stand Up Comedy Indonesia Season 4. Kompetisi yang merupakan kompetisi paling “ultimate” di level stand up tanah air menjadi ajang bagi Abdur untuk menyuarakan aspirasinya.


Aktif Di Dunia Sosial dan Kerelawanan

Setelah mengorbankan, gelar juara di depan mata Abdur juga masih aktif dengan kegiatan yang berbau dengan stand up, serta aksi-aksi sosial. Bahkan Abdur ditunjuk sebagai brand ambassador untuk program Peduli Tepian Negeri milik organisasi sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT), Abdur Arsyad mengajak masyarakat luas untuk terlibat dalam sebuah project yang bertujuan sosial.


Bersama ACT, Abdur menggulirkan program bertajuk “Stand Up for Humanity” yang mengajak masyarakat mulai dari anak sekolah, mahasiswa, komunitas dan orang kantoran untuk turut peduli dan bersama-sama berdonasi untuk pembangunan pendidikan di tepian negeri, khususnya membangun sarana sekolah yang aman dan nyaman. Sekolah di tepian negeri yang biasanya memanfaatkan serpih kayu sebagai dinding, rumbia sebagai atap, dan tanah.

“Aku mau hibahkan diri untuk pendidikan tepian negeri ini, mohon doanya agar aku bisa istiqomah. Aku tak mau tergantikan dalam arena lomba kebaikan ini. Cukup tahun saja yang berganti, aku jangan,” ucapnya dengan tegas penuh dan semangat.
Sudah saatnya komedi Indonesia bangkit, agar tidak hanya dapat menghibur, namun dapat menumbuhkan semangat untuk berbudi luhur, terimakasih Abdur!

Redaktur Tulisan: Melisa Rinarki Harahap

Related posts

Lafran Pane, Sosok Inspiratif Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam

Tirto Adhi Soerjo, Sang Pelopor Pers di Indonesia

Roehana Koeddoes, Pendiri Surat Kabar Perempuan Sekaligus Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia