Dihadiri Lawan Politik, Dekan FH USU Apresiasi dan Pimpin Pelantikan MPMF dan PEMA Fakultas Hukum!

Oleh: Muhammad Fadhlan Amri dan Jei Suranta Tarigan

Suara USU, MEDAN. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas (MPMFH) Hukum Universitas Sumatera Utara dan Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Fakultas Hukum USU mengadakan Sidang Umum MPMFH sekaligus prosesi pelantikan MPMF FH USU dan PEMA FH USU. Bertempat di Kantor Peradilan Semu Fakultas Hukum, kegiatan pelantikan dihadiri oleh berbagai elemen mahasiswa, organisasi Cipayung, Dekan, Wakil Presiden PEMA USU, Mentri Dalam Negeri PEMA USU, Alumni dan banyak elemen mahasiswa lainnya.

Ada yang menarik di pelantikan kali ini, dimana hadirnya salah satu lawan politik dari Husni Baihaqi dan Ingcito Damanik yaitu Brian Octorio yang diusung Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM) Harmoni dan (KAM) Pembebasan.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua MPMF terpilih, Luthfi Hasibuan dalam salah satu kesempatannya.

“Telah hadir pula bersama kita saudara Brian Octorio, yang mana saudara merupakan salah satu dari mantan lawan politik saudara Husni Baihaqi dan Ingcito Damanik ketika masa Pemilihan Raya beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Kedatangan Brian disambut dengan tepuk tangan dan dukungan antusias dari peserta kegiatan. Salah satunya Dekan Fakultas Hukum, Mahmul Siregar. Mahmul mengungkapkan bahwa semua mahasiswa di Fakultas Hukum harus mampu berkoalisi untuk kemajuan Fakultas Hukum, seperti slogannya Hukum Satu, Satu Hukum!

“Tidak ada lagi pertempuran tapi berkoalisi dan berkolaborasi yang baik untuk kepentingan yang lebih besar untuk kepentingan negara, masyarakat SUMUT, dan mahasiswa Fakultas Hukum. Tidak ada lagi fraksi a, b, c tapi yang ada fraksi mahasiswa Fakultas Hukum. Saya juga senang karena mendengar dalam tanda kutip lawan politik juga hadir, saya berharap dapat memberikan dukungan yang positif untuk Fakultas Hukum,” tutur Mahmul.

Mahmul juga menjelaskan bahwa sebagai seorang pemimpin, Husni dan Cito yang merupakan Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas Hukum USU mampu menjadi servant leader. Harus mampu membawa amanah dan memberikan impact bagi mahasiswa dan masyarakat.

“Sekarang sudah jamannya servant leadership atau pemimpin yang melayani. Saudara-saudara harus bisa membawa amanah untuk melayani seluruh mahasiswa, kepentingan mereka harus dibawa dan perjuangkan untuk bisa menjalankan konstituen mahasiswa. Buatlah perencanaan-perencanaan yang realistis, inovatif, dan yang memiliki impact bagi mahasiswa dan masyarakat,” pungkas Mahmul.

Redaktur: Yessica Irene

Related posts

Hadir Kembali Program Beasiswa Unggulan 2024, Catat Info dan Syarat yang Diperlukan

Mahasiswa USU Membuat Inovasi Terbaru Dalam Teknologi Kedokteran Gigi Bernama Actprose

BEM Fakultas Teknik Adakan Pelantikan Setelah Enam Bulan Pemira