Pilihan Antara Kacamata dan Lensa Kontak untuk Mengatasi Gangguan Penglihatan

Oleh : Zalfaa Tirta

Suara USU, Medan. Masalah penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan silinder, merupakan hal yang sering dijumpai di sekitar kita. Selain faktor keturunan, gangguan penglihatan juga bisa dipicu oleh faktor lingkungan dan kebiasaan hidup, seperti bermain ponsel dalam kondisi gelap atau terlalu lama menatap layar ponsel atau laptop.

Penderita masalah penglihatan umumnya mengidentifikasi kondisinya dengan menggunakan kacamata. Namun, ada juga alternatif lain, yaitu lensa kontak. Kedua pilihan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, mulai dari gaya hidup, lingkungan, hingga perawatan yang berbeda.

Perawatan kacamata umumnya relatif mudah, tergantung pada bahan frame-nya. Lensa kacamata cukup dibersihkan secara rutin dengan cairan khusus dan lap khusus untuk menghindari baret dan lecet. Namun, beberapa pengguna kacamata sering mengeluhkan rasa tidak nyaman di area hidung karena penggunaan yang terus menerus, serta pemilihan frame yang harus sesuai dengan bentuk wajah.

Lensa kontak membutuhkan perawatan lebih ekstra karena langsung menempel di mata. Pengguna lensa kontak perlu menjaga kebersihan secara intensif dan sering menggunakan tetes mata untuk menghindari mata kering. Lensa kontak umumnya dipilih oleh mereka yang memiliki pekerjaan di mana melepas kacamata menjadi kewajiban, meskipun tak sedikit mahasiswa yang juga memilih lensa kontak karena berbagai alasan.

Namun, lensa kontak juga memiliki keterbatasan, terutama dalam hal ukuran dan jenis. Lensa kontak sulit ditemukan untuk ukuran plus/ minus atau silinder yang tinggi, serta seringkali tidak cocok untuk semua bentuk mata. Di sisi lain, kacamata menawarkan berbagai macam pilihan lensa, seperti lensa blue ray dan lensa photochromic, yang tetap menjadi favorit banyak orang.

Pilihan antara kacamata dan lensa kontak sangat bergantung pada preferensi dan kebutuhan individu, termasuk intensitas aktivitas, kenyamanan penggunaan, tingkat masalah penglihatan, dan rekomendasi dokter. Sehingga, keputusan akhir tetap menjadi pertimbangan pribadi dari calon pengguna.

Redaktur: Hanna Letare

Related posts

Nilai Akademis yang Tinggi atau Pengalaman yang Banyak, Mana yang Lebih Menentukan Karier?

Kita Balas di Semester Depan: Wacana yang Tak Kunjung Terlaksana

Mendekati UAS, Tugas Semakin Ganas: Mengapa?