Gelar Seminar Pemberantasan Korupsi, Suara USU Hadirkan Wakil Ketua KPK

Oleh: Putri Narsila

Suara USU, Medan. Pemuda mempunyai peran besar dalam perubahan dan upaya pemberantasan korupsi. Penting bagi kita tahu bagaimana upaya pendidikan untuk kawula muda dalam menimbulkan sikap anti korupsi. Hal tersebut yang diangkat menjadi topik Webinar Nasional Suara USU secara virtual, pada Senin (07/12).

Acara tersebut dibuka oleh kata sambutan dari Wakil Koordinator Jurnalistik USU, Bambang Riyanto, S.S., M.Si dan dilanjutkan kata sambutan oleh Kurniadi Syahputra selaku Pimpinan Umum Suara USU. Acara ini juga turut mengundang Lili Pintauli Siregar selaku Wakil Ketua KPK RI dan Yuniva sebagai Fungsional Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat.

Menurut Lili Pintauli Siregar, korupsi bisa berarti rusak atau merusak, sedangkan dari kata kerja korupsi bisa diartikan menggoyahkan dan memutar balik. Secara harfiah korupsi diartikan sebagai kebusukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap dan tidak bermoral.

Lili juga menambahkan bahwa korupsi bisa menyasar siapa saja tanpa mengenal status sosial dan pendidikan, dilakukan secara terorganisir, memperkaya diri sendiri dan juga korporasinya.

” 75% pelaku korupsi dilakukan oleh orang-orang berusia di bawah 40 tahun, tidak hanya cerdas tetapi punya kesempatan di usia muda, sudah punya kedudukan, sudah punya kewenangan yang luar biasa tapi tidak punya integritas.” ujarnya.

Lili Pintauli juga memaparkan risiko yang diterima oleh para koruptor. “Kalau kita melakukannya, kita akan mengalami nasib buruk karena tindakan tegas akan dilakukan. Yakni, kemerdekaan kita akan dirampas, sungguh tidak enak merasakan dinginnya lapas atau rutan, kebebasan akan hilang, bagaimana terpenjara secara hati, fisik dan pikiran, diasingkan dengan keluarga. Lalu tentu saja penjagaan yang ketat oleh seluruh penjaga rutan, ada anjing, ada cctv yang memastikan bahwa kita tidak akan lari kemana-mana. Dengan ruangan sebesar itu orang bisa stres, gila dan tidak nyaman.” Lanjutnya.

“Kata bung Hatta, kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman tapi kalau kurang jujur itu sulit diperbaiki. Integritas start with you. Saya berharap hal-hal yang disampaikan pada hari ini bermanfaat dan kita berharap Indonesia terutama Sumatera Utara akan turun grid nya dari ranking 3 menjadi 0.” jelas Lili menutup sesinya.

Terakhir acara dilanjutkan dengan tanya jawab oleh Yuniva, selaku asisten Wakil Ketua KPK RI dan sebagai Fungsional Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat. Selanjutnya, acara ditutup dengan foto bersama.

Related posts

Hadir Kembali Program Beasiswa Unggulan 2024, Catat Info dan Syarat yang Diperlukan

Mahasiswa USU Membuat Inovasi Terbaru Dalam Teknologi Kedokteran Gigi Bernama Actprose

BEM Fakultas Teknik Adakan Pelantikan Setelah Enam Bulan Pemira