Maghfira Syahruni, Sosok Dibalik Metalearn Indonesia dengan Segudang Prestasi

Oleh: Emma Amelia

Suara USU, Medan. Berawal dari kegagalannya masuk perguruan tinggi negeri jalur SNMPTN dan kesadaran terhadap kendala ekonomi bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang membawanya untuk membangun komunitas belajar secara virtual yang nyaman dan gratis, yaitu Maghfira Syahruni sebagai Founder and Executive Director di Metalearn Indonesia.

Maghfira merupakan mahasiswi Kesehatan Masyarakat dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan penerima beasiswa di Rumah Kepemimpinan XI dan Beasiswa Inovasia. Selain berkuliah, Maghfira juga mengelola beberapa NGO dan start up lainnya dan berperan sebagai Co-founder dan Chief Technology Officer (CTO) di Startup Sekamar, Peer Mentor in Entrepreneur Path di StudentsCatalyst National Batch 4, dan Executive Secretary PBC di Official Alumni Pimnas.

Metalearn Indonesia merupakan NGO dengan komunitas pengembangan diri dan pembelajaran gratis yang menyediakan pelatihan akademik ke perguruan tinggi melalui jalur masuk SNBT. Kemudian, komunitas ini juga menyediakan para mentor profesional dari berbagai universitas di Indonesia secara daring. Metalearn Indonesia memiliki berbagai program, antara lain Alpha Beta (Kelas SNBT Gratis), ‌Personal Skill Class, Training and Development, ‌1 on 1 session, University Talks, dan ‌Metalearn Ngambis.

Sasaran utama Metalearn Indonesia adalah pelajar tingkat SMA/SMK/MA, Gapyear, Mahasiswa atau Fresh Graduate yang memiliki tujuan untuk meningkatkan skill dan mencari komunitas belajar yang nyaman dan gratis.

Maghfira mempersiapkan Metalearn Indonesia dengan sangat matang. Persiapan dimulai sejak November 2021 dan peresmian Metalearn Indonesia pada 10 April 2022. Maghfira menyiapkan dirinya terlebih dahulu dengan memperluas relasi, memiliki mentor pribadi, belajar untuk berempati dan menghargai sesama, dan menerapkan pemahaman ‘learn like a baby’.

“Learn like a baby. As a leader, aku harus mampu memimpin dan mengelola tim dengan efektif. Nah, dalam proses itu emang agak struggling, contoh nyata yang aku alami adalah organization habits dulu yang belum kebentuk dengan matang. Alhasil sistem belom berjalan dengan baik. Bahkan, dari masalah ini aku sempet diskusi ke salah satu dosen Teknik Informatika di ITB. Ternyata dari case aku yang salah bukan orang-orangnya, tapi kondisinya. Maka, hal utamanya adalah belajar seperti bayi karena anak bayi itu suka kepo dan belajar semua yang pengen dia ketahui,” jelas Maghfira.

Dalam mencari anggota tim, Maghfira mencari seseorang yang memiliki tujuan yang sama. “Semua dimulai dari membuat sistem yang baik dulu. Untuk mendapatkan sistem yang baik di mulai dengan mencari temen-temen yang mau berproses bareng. Temen-temen yang sama-sama aware dengan pendidikan dan pengen growth up bareng,” jelas Maghfira.

Lebih lanjut, hambatan yang dihadapi Maghfira adalah situasi daring (online) dimana Maghfira dan tim belum pernah bertemu secara langsung, tetapi hambatan ini dapat teratasi dengan baik. Walaupun hanya bertemu secara virtual, Maghfira sangat berterima kasih kepada tim Metalearn Indonesia dan berharap untuk terus memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

#NewMeSmarterMe sebagai slogan dari Maghfira untuk semua peserta yang telah mengikuti kegiatan Metalearn Indonesia. Ia juga berharap kepada semua peserta agar tetap semangat dalam berproses dan jangan pernah menyerah dalam segala hal. “Selamat melanjutkan mimpi dengan versi terbaiknya teman-teman. Torch bearer of knowledge, trailblazer of tomorrow,” ujar Maghfira.

Selain bergerak di bidang pendidikan, Maghfira berencana untuk membuat komunitas baru di bidang kesehatan dan EdTech Startup. “Feel free to discuss dan kita bisa sharing untuk bangun ekosistem yang baik dan bermanfaat untuk Indonesia. So, stay tuned!” pungkas Maghfira.

Redaktur: Tania A. Putri

Related posts

Lafran Pane, Sosok Inspiratif Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam

Tirto Adhi Soerjo, Sang Pelopor Pers di Indonesia

Roehana Koeddoes, Pendiri Surat Kabar Perempuan Sekaligus Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia