Membangun Kebhinnekaan Indonesia: Tantangan dan Solusi dari Sudut Pandang Mahasiswa

Sumber foto : fahum.umsu.ac.id

Penulis: Neysya Aulia /Theresia Claudia Simanjuntak/Khayla Estining/Samuel Berwyn Ewaldo Simanjuntak/Rayhan Kesuma Bayu/Muhammad Rizky/Rangga Pratama Sufi

Suara USU, Medan. Bangsa Indonesia yang lahir dari keanekaragaman suku, agama, budaya, bahasa, dan daerah asal yang tersebar luas dalam ribuan pulau perlu menyepakati suatu cara hidup bersama dalam kebhinekaan sebagai warga negara suatu bangsa. Salah satu cara hidup bersama itu adalah cara pandang tentang diri dan lingkungan dalam mencapai tujuan nasional. Seiring berjalannya waktu, makna Bhinneka Tunggal Ika semakin luntur. Sudah terlihat kecondongan terpecah belah, individualis dengan dalih otonomi daerah, perbedaan SARA, tidak lagi muncul sifat tolong menolong atau gotong royong. Banyak mahasiswa yang kurang mengenal makna Bhineka Tunggal Ika, banyak orang tua lupa akan kata-kata ini, sehingga ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia merdeka memudar begitu saja. Oleh karena itu kita sebagai anak muda Indonesia sudah seharusnya menjaga kebhinnekaan Indonesia dengan cara mengimplementasikan bhinneka tunggal ika dengan sungguh-sungguh.

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya karena pluralitasnya, baik dari aspek ras dan etnis, bahasa, agama dan lainnya. Itu pun ditambah  status geografis sebagai negara maritim yang terdiri dari setidaknya 13.000 pulau. Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang berasal dari buku atau kitab sutasoma karangan Mpu Tantular atau  Empu Tantular.  Bhineka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Sebagai anak muda sudah seharusnya menjaga kokohnya Bhineka Tunggal Ika dengan memanfaatkan teknologi yang sudah maju di era globalisasi ini. Oleh karena iitu, para generasi muda sekarang harus dapat menyikapi perkembangan yang terjadi didunia sekarang, harus selalu mengambil sisi positif. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun negara Indonesia yang mandiri, bersatu, dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya, dapat berfikir rasional, demokratis, dan kritis dalam menghadapi dan menuntaskan masalah yang ada di negara kita. Kecintaan bangsa dan negara harus semakin erat dan semakin tinggi rasa bangga yang tertanam pada jiwa-jiwa bangsa Indonesia terhadap negara sendiri.

Walaupun masih ada sebagian pemuda bangsa indonesia yang tidak memiliki rasa tersebut dan cenderung tidak mencintai negaranya sendiri tetapi sekarang saatnya pemuda dan mahasiswa harus memiliki jiwa bangga dan cinta menjadi warga Indonesia, yang dapat di eksplore ke negara-negara lain. Bukan hanya dalam bentuk demo yang berujung anarkis dan perusakan infrastruktur atau hal-hal yang merusak citra bangsa Indonesia. Namun dibuktikan dengan hal-hal yang positif dan nyata bahwa negara Indonesia adalah negara cinta damai, terpelajar, dan negara maju. Karena mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa, baik sebagai pelopor, penggerak bahkan sebagai pengambil keputusan dengan mempunyai pemikiran yang kritis terhadap masalah yang ada disekitar, dan juga bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Secara etimologi atau asal-usul bahasa, kata-kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang bila dipisahkan menjadi bhinneka yang berarti beragam atau beraneka, tunggal yang berarti satu, dan ika yang berarti itu. Maknanya adalah bahwa beraneka ragam tetapi masih satu jua. Semboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan majapahit sekitar abad ke-14 M.

Hal ini menunjukkan persatuan dan kesatuan yang terjadi diwilayah Indonesia, dengan keberagaman penduduk Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, bahasa daerah, ras, agama, dan kepercayaan, tidak membuat Indonesia menjadi terpecah-belah. Melalui semboyan ini, Indonesia bisa dipersatukan dan semua keberagaman tersebut menjadi satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah semboyan yang dijadikan dasar Negara Indonesia. Oleh karena itu, Bhinneka Tunggal Ika patut dijadikan landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di dalam bangsa Indonesia. Kita sebagai generasi berikutnya yang bisa menikmati kemerdekaan dengan mudah, haruslah bersungguh-sungguh dalam mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat saling menghargai dengan masyarakat tanpa saling membedakan/memikirkan percampuran suku bangsa, ras, agama, bahasa, dan keaneka- ragaman lainnya. Jika tidak ada kesadaran di dalam diri rakyat Indonesia, maka Indonesia akan hancur dan terpecah belah.

Adapun prinsip Bhinneka Tunggal Ika adalah sebagai berikut:

  • Common Denominator

Seperti yang diketahui Indonesia mempunyai 5 agama yang berbeda. Sesuasi dengan prinsip semboyan yang pertama, perbedaan di dalam agama tersebut harus mencari persamaan di dalam perbedaan tersebut. Sehingga masyarakat di Indonesia dapat hidup dalam keanekaragaman dan juga kedamaian dengan adanya kesamaan di dalam perbedaan tersebut. Begitu pula dengan aspek yang lain, sehingga segala macam perbedaan tersebut tetap bersatu di dalam bingkai NKRI.

  • Tidak Bersifat Sektarian dan Enklusif

Dari prinsip yang kedua yaitu bahwasannya seluruh warga Indonesia tidak dibenarkan menganggap dirinya atau kelompoknya merupakan orang yang paling benar, paling hebat, atau paling diakui. Pandangan sectarian dan enklusif harus dihapuskan dari bangsa ini karena jika tidak dihapuskan akan menimbulkan banyak konfik yang disebabkan adanya kecemburuan, kecurigaan, sikap yang berlebihan serta egois dan tidak mau memperhitungkan keberadaan kelompok atau pribadi lain.

Dengan Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki sifat inklusif yang mengartikan kebersamaan, membuat semua kelompok yang ada harus saling menumbuhkan rasa persaudaraan dan tetapi haruslah hidup berdampingan satu sama lain. Serta kelompok mayoritas tidak diperbolehkan untuk memaksakan kehendaknya kepada kelompok lainnya.

  • Tidak Bersifat Formalistis

Hal ini berarti semboyan negara kita tidak hanya menunjukan sikap yang kaku dan semu, tetapi justru memperlihatkan sifat yang menyeluruh atau universal. Dilandasi dengan rasa kasih-sayang, hormat, percaya, serta rukun antar sesama. Sebab, dengan cara itulah keanekaragaman bisa disatukan dalam bingkai ke-Indonesiaan yang damai.

  • Bersifat Konvergen

Bersifat konvergen maknanya, bila negara telah diterpa masalah mengenai keragaman bukan untuk dibesar-besarkan, melainkan dicari titik temu yang dapat membuat segala macam kepentingan menjadi satu. Hal itu dapat dicapai jika terdapat sikap toleran, saling percaya, rukun, non sectarian, serta inklusif.

Implementasi Bhinneka Tunggal Ika dapat dicapai, jika warga negara Indonesia telah memahami prinsip Bhinneka Tunggal Ika di atas maka dari itu, simak keterangan dibawah ini :

  • Perilaku Inklusif

Seseorang harus dapat menganggap bahawa dirinya masuk kedalam suatu populasi yang luas, sehingga sifat sombong atau melihat dirinya melebihi dari yang lain tidak muncul. Berlaku juga di suatu kelompok. Kepentingan bersama harus selalu diutamakan daripada hanya untuk keuntungan kepentingan pribadi atau kelompoknya dibanding kelompok lainnya. Dengan tercapainya mufakat dan musyawarah, semua elemen di dalamnya akan merasa puas dan senang. Karena setiap kelompok yang berbeda mempunyai perannya masing-masing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

  • Mengakomodasi Sifat Prulalistik 

Dilihat dari keberadaan keragamannya, Indonesia adalah bangsa dengan tinglat prulalistik terbesar yang ada di dunia. Hal ini yang menjadikan negara Indonesia disegani oleh bangsa lain yang ada di dunia, namun jika hal ini tidak dikelola dengan baik, bisa saja akan ada disintegrasi di dalam bangsa. Suku bangsa, bahasa, adat, agama, ras serta budaya di Indonesia jumlahnya sangatlah banyak. Sikap toleran, kasih sayang, saling menghormati, menjadi kebutuhan wajib untuk segenap rakyat Indonesia agar terciptanya masyarakat yang tenteram dan damai.

  • Tidak Mencari Menangnya Sendiri

Perbedaan pendapat memang hal yang lumrah kita temui di dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih dengan diberlakukannya sistem demokrasi yang dimana menuntut rakyat untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing. Oleh karena itu, sikap saling hormat antar sesama merupakan hal yang sangat penting. Dari sifat Bhinneka Tunggal Ika yang konvergen haruslah benar-benar nyata ada di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta jauhkan sifat divergen untuk kepentingan bersama.

  • Musyawarah untuk Mufakat

Pentingnya dalam mencapai mufakat dalam musyawarah memang menjadi kunci kerukunan hidup di negara Indonesia. Segala perbedaan dicari jalan tengahnya untuk mencari inti kesamaan sehingga segala macam gagasan yang timbul akan diakomodasikan dalam kesepakatan.

  • Dilandasi Rasa Kasih Sayang dan Rela Berkorban

Sesuai dengan pedoman yang menyebutkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya, rasa rela berkorban haruslah ada dan diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Rasa itulah yang akan tercipta dengan dilandasinya  rasa saling kasih mangasihi, dan juga sayang menyayangi. Menjauhi rasa benci sebab hanya akan memicu konflik di dalam kehidupan  bermasyarakat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwasanya pemuda merupakan suatu generasi penerus bangsa Indonesia, maka sebenarnya generasi muda juga menjadi komponen yang penting dan perlu dilibatkan dalam pembangunan bangsa Indonesia, baik secara nasional maupun daerah. Hal ini berkaitan erat dengan dasar dari generasi muda yang sebenarnya memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif, dan juga memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi pula.

Hal itulah yang membuat peranan pemuda sebenarnya penting dalam proses pembangunan bangsa Indonesia maupun sebagai penerus bangsa. Tanpa adanya peranan generasi muda Indonesia, maka bangsa Indonesia pastinya akan sulit mengalami perubahan dan akan mudah pula kehilangan identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu, peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa sebenarnya memiliki beberapa peranan yang seharusnya dapat dilakukan oleh para pemuda Indonesia. Beberapa peranan tersebut, adalah sebagai berikut:

  • Agent of Change

Peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa Indonesia yang pertama bisa dilihat dari peran pemuda sebagai agent of change atau agen perubahan. Yang artinya bahwa pemuda Indonesia sebenarnya memiliki peranan untuk menjadi pusat dari kemajuan bangsa Indonesia itu sendiri. Dalam hal ini dapat dilakukan melalui pengadaan perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat, baik secara nasional maupun daerah, menuju kepada arah yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa timbul pernyataan seperti peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, karena yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia dimasa depan adalah para generasi mudanya melalui keberhasilan perubahan-perubahan positif yang dapat dilakukan. Memang berbagai macam tantangan pasti akan dihadapi dan dialami oleh para generasi muda, tetapi setidaknya para pemuda dapat kembali melihat pada makna sumpah pemuda atau pun makna kemerdekaan Indonesia. Dimana setiap tantangan yang ada akan dapat dihadapi jika perbedaan-perbedaan yang ada dapat dihadapi dengan positif dan dilakukan secara bersama-sama yang juga sesuai dengan asas  Bhinneka Tunggal Ika. Seperti melalui upaya saling memotivasi dan mendorong adanya kemajuan pada masyarakat. Salah satu kunci agar sukses menjadi agent of change adalah keyakinan yang dimiliki para mahasiswa, maksudnya adalah para generasi muda harus yakin akan apa yang mereka miliki dan selalu melakukannya dengan baik dan benar.

  • Agent of Development

Selain menjadi agen perubahan, peran mahasiswa juga sebagai agent of development atau agen pembangunan sebagai penerus bangsa. Yang artinya bahwa para pemuda Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab dalam upaya melaksanakan berbagai macam pembangunan di berbagai macam bidang, baik pembangunan nasional maupun pembangunan daerah.

Mengapa agen pembangunan juga menjadi suatu peran penting mahasiswa sebagai penerus bangsa? Hal ini karena  para pemuda Indonesia wajib menjaga eksistensi bangsa Indonesia di kancah dunia, serta selalu dapat memberikan kesan yang baik di mata dunia. Terlebih di era globalisasi dengan teknologi yang semakin canggih, harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut sebagai contoh seperti mengembangkan bidang kebudayaan daerah Indonesia, kemudian memperkenalkannya pada dunia Internasional melalui teknologi yang ada. Bahkan agen pembangunan disini bukan hanya sebatas pembangunan fisik maupun non fisik secara nasional dan daerah saja, tetapi juga menyangkut mengenai kemampuan pengembangan potensi generasi muda lainnya. Artinya adalah perlu adanya upaya bagaimana potensi dan produktifitas yang ada di diri para generasi muda dapat dikembangkan secara bersama-sama demi mencapai tujuan pembangunan bangsa Indonesia dimana sekarang maupun dimasa yang akan datang.

  • Agent of Modernizations

Peran yang selanjutnya adalah menjadi agent of modernization atau agen pembaharuan bangsa Indonesia. Yang artinya bahwa para mahasiswa Indonesia wajib memiliki kemampuan dalam menganalisa perubahan zaman, yang pastinya akan memberi pengaruh besar pada bangsa Indonesia, sehingga mereka dapat memilih mana yang memang perlu untuk dirubah dan juga mana yang seharusnya dipertahankan.

Sebagai contoh seperti perkembangan teknologi yang semakin maju di berbagai bidang, dimana melalui aktivitas pemuda pula bangsa Indonesia kemudian dapat menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi yang semakin maju, sehingga tidak menjadi suatu bangsa yang tertinggal. Namun, dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju dan berkembang menjadikan segala pengaruh bahkan kebudayaan asing masuk lebih mudah, maka disinilah muncul tantangan bagi pemuda Indonesia untuk tetap dapat mempertahankan identitas bangsa Indonesia.

1. Membangun Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu pondasi dari berbagai peranan seperti yang telah disebutkan diatas, tanpa adanya pendidikan yang kuat maka para pemuda Indonesia pastinya akan merasakan kesusahan dalam menjalankan peran mereka sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, mengenyam pendidikan juga penting untuk ditanamkan pada generasi muda bangsa Indonesia.

Beberapa peran mahasiswa dalam membangun pendidikan di Indonesia juga dapat dilihat dari ada banyaknya tenaga pendidik yang masih tergolong muda dan semangat memberikan pendidikan yang bermutu pada generasi penerusnya. Belum lagi banyak pula kegiatan-kegiatan pemuda Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama pada daerah-daerah terpencil di pulau-pulau yang tersebar diseluruh pelosok bangsa Indonesia. Kondisi tersebut juga sudah termasuk dalam upaya para pemuda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa dalam usahanya membangun pendidikan yang lebih baik lagi dari masa-masa sebelumnya.

2. Memiliki Semangat Juang yang Tinggi

Peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang terakhir adalah tertanam nya jiwa semangat perjuangan yang tinggi pada generasi muda baik pada masa sekarang maupun masa sebelumnya. Hal yang dapat dilakukan adalah seperti selalu berusaha untuk dapat mencapai prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia di mata dunia, menghilangkan jiwa mudah menyerah, menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, dan lain sebagainya. Terlebih semangat pemuda dalam usahanya mencapai tujuan pembangunan nasional, seperti dengan menyampaikan ide-ide pembangunan yang baru maupun keinginan untuk terjun langsung dalam pembangunan bangsa Indonesia. Walaupun kegagalan sangat sering dialami oleh para pemuda Indonesia, tetapi perlu diingat untuk tidak mudah menyerah karena sebenarnya kegagalan merupakan suatu awal dari kebangkitan dan juga kesuksesan. Tidak lupa pula, semangat juang tinggi ini juga dapat diraih dengan terus menerapkan makna sumpah pemuda dan juga makna Kemerdekaan Indonesia.

Artikel ini merupakan publikasi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan Dosen Pengampu Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si.

Redaktur: Balqis Aurora 

Related posts

Peran Mahasiswa Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Dalam Bingkai Kebhinekaan

Merajut Toleransi Perbedaan Agama dalam Berburu Takjil di Bulan Ramadan

Merajut Kebhinekaan Bangsa Melalui Pendidikan Kewarganegaraan: Peran Penting Pancasila dalam Membangun Identitas Nasional di Kalangan Mahasiswa