Penjaringan Pejabat Program Studi, Ini Harapan Mahasiswa!

Oleh: Theresa Hana Karen

Suara USU, MEDAN. Pembaharuan di Universitas Sumatera Utara kembali akan terlaksana. Tak hanya berhenti di pelantikan Rektor, Dekan dan kepala unit saja, tetapi juga di level program studi. Hal ini senada dengan Surat Rektor No. 10132/UN5.1.R/SDM/2021 yang dirilis pada 16 Agustus 2021. Dimana poin utamanya adalah Universitas Sumatera Utara membuka pendaftaran calon untuk beberapa posisi struktural di semua fakultas di Lingkungan USU.

Berdasarkan Peraturan Rektor USU No. 13 Tahun 2021, setiap fakultas di USU membuka pendaftaran untuk ketua dan sekretaris departemen, ketua dan sekretaris program studi serta posisi lainnya akan mengabdi dengan periode 2021-2026. Pucuk kepemimpinan di tingkat prodi atau jurusan ini, akan dibuka untuk semua jenjang program pendidikan di USU.

Peraturan Rektor No. 10104/UN5.1.SU/KPM/2021 menyebutkan untuk Kepala Program Studi atau yang biasa disebut Kaprodi memiliki kualifikasi berbeda, dimana untuk program studi diploma pendaftar haruslah dosen tetap dengan minimal pendidikan S2. Sama seperti struktural sekretaris dan posisi lainnya.

Sedangkan, untuk program studi tingkat sarjana, haruslah dosen tetap dengan gelar doktor atau S3. Masa pendaftaran sendiri dimulai sejak 23 Agustus lalu hingga 7 September 2021.

Menanggapi kontestasi kali ini, salah satu mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fathiyyah Nurul Izzah menyampaikan harapannya kepada setiap calon kaprodi. Berikut ini beberapa poin tentang harapan kaprodi ideal menurut Fathiyyah:

Update dan Terbuka.

Seorang kaprodi dan jajarannya harus dekat dan mendengar aspirasi mahasiswa. “Maksudnya itu kaprodi ini tidak membuat batasan yang membuat mahsiswa takut untuk konsultasi, melaporkan hal-hal yang perlu diperbaiki, juga menyampaikan kritik kepada prodi”

Memonitor dan memastikan perkuliahan berjalan dengan baik

Banyaknya informasi dan program yang dicanangkan KEMENDIKBUD  dan di luar itu. Seharusnya departemen atau prodi menyampaikan informasi tersebut kepada mahsiswa.  “Ada beberapa persoalan, ketika informasi yang tidak dikoordinir dari kampus yang akhirnya informasi didapat dari uar kampus dan berakhir simpang siur dan salah. Juga tidak jarang mendapat informasi yang telat dan sangat disayangkan ketika tidak diikuti,” tutur Fathiyyah.

Memastikan pelayanan kepada mahasiswa berjalan dengan baik.

“Pada saat perkulihan daring banyak mahasiswa merasakan proses kuliah tidak berjalan efektif. Contohnya departemen tidak menyediakan platform  yang baik. Mahasiswa masih menggunakan g-meet dan zoom limited (mahasiswa harus gabung kembali setiap 40 menit). Dan beberapa dosen yang hanya memberikan bahan tanpa memberikan penjelasan. Diharapkan kaprodi nanti ini dapat memastikan perkuliahan berjalan baik dan efektif. Materi dan pembelajaran dapat diterima baik oleh mahasiswa,” ungkap Fathiyyah.

Memang permasalahan kualitas SDM sendiri masih menjadi polemik khusus yang menghampiri beberapa prodi yang ada di USU. Perlunya pembekalan menjadi urgensi yang harus dikebut.

“Pelayanan dalam masalah surat-menyurat, adiministrasi. Contohnya dalam kondisi kuliah daring. Kesulitan pelayanan administrasi dan surat menyurat untuk mahasiswa di luar kota sulit didapat secara online. Juga mahasiswa harus menyesuaikan jam kerja staff administrasi, padahal mahasiswa datang jauh dari luar kota dengan harapan selesai satu hari. Namun surat menyurat sulit untuk didapatkan,” jelas mahasiswi FISIP ini.

Perbaikan pelayanan Dosen PA

“Mahasiswa sangat membutuhkan bimbingan dosen dalam pemilihan mata kuliah, dan hal lainnya. Tapi ada beberapa dosen PA yang tidak menjalankan dengan baik fungsi tersebut. Sehingga membuat bingung mahasiswa untuk konsul kepada siapa,” ungkap mahasiswi asal Kisaran ini.

Mendorong mahasiswa mengembangkan potensi diri

Fathiyyah menambahkan bahwa informasi yang ada di era dewasa ini sangatlah luas. Ada banyak kegiatan luar biasa yang di helat di luar kampus. Akan sangat disayangkan bahwa ketika mahasiswa perlu arahan dan motivasi, tetap tidak ia dapatkan dari sosok Kaprodi dan pengajar.

“Banyak kegiatan dari luar kampus. Seperti pengabdian masyarakat, lomba dan webinar. Harapannya departemen lebih terbuka akan informasi,” harap Fathiyyah. Poin-poin di atas sungguh diharapkan bisa direalisasikan dan masalah bisa diperbaiki oleh seluruh kaprodi dan jajarannya pada periode 2021-2026.

Redaktur: Muhammad Fadhlan Amri

Related posts

Hadir Kembali Program Beasiswa Unggulan 2024, Catat Info dan Syarat yang Diperlukan

Mahasiswa USU Membuat Inovasi Terbaru Dalam Teknologi Kedokteran Gigi Bernama Actprose

BEM Fakultas Teknik Adakan Pelantikan Setelah Enam Bulan Pemira