Satu Jam Setara dengan Tujuh Tahun, Teori Fisika Dibalik Film Interstellar

Sumber foto: pinterest.com

Penulis: Miranda Avini Situmorang

 Suara USU, Medan. Interstellar merupakan film dengan genre science fiction yang dirilis pada tahun 2014. Film ini menceritakan misi umat manusia untuk mencari tempat tinggal baru di luar angkasa akibat keadaan bumi yang semakin memburuk. Film yang disutradarai oleh Christopher Nolan ini memiliki cerita yang menarik berdasarkan fenomena-fenomena fisika yang terdapat pada dunia nyata.

Pada tahun 2067, Bumi tidak lagi mampu menopang kebutuhan umat manusia. Ladang pertanian sering rusak akibat hawar, badai debu menerjang daratan, dan umat manusia kembali ke peradaban bertani tanpa negara. Cooper (Matthew McConaughey), seorang mantan pilot uji coba NASA yang kini beralih menjadi petani, tinggal bersama keluarganya yang terdiri dari ayah mertuanya, putranya Tom (Timothée Chalamet), dan putrinya yang berusia sepuluh tahun, Murph (Mackenzie Foy). Murph percaya bahwa rumah mereka dihantui oleh hantu yang berusaha berkomunikasi dengannya. Untuk membuktikan keyakinannya, Cooper menantang Murph untuk menyelidiki keberadaan hantu tersebut dengan pendekatan ilmiah. Penyelidikan mereka mengungkap bahwa “hantu” tersebut sebenarnya adalah entitas yang memandu mereka ke sebuah pangkalan rahasia NASA yang dipimpin Profesor Brand (Michael Caine).

Profesor Brand mengungkapkan kepada Cooper bahwa perjuangan manusia untuk bertahan hidup di Bumi semakin sia-sia. Brand mengusulkan solusi berupa kolonisasi galaksi lain untuk menyelamatkan umat manusia. Cooper direkrut untuk menerbangkan Endurance, sebuah wahana antariksa uji coba, dengan misi mencari planet layak huni yang dapat diakses melalui lubang cacing yang terbentuk di orbit Saturnus. Data dari misi Lazarus mengerucut pada tiga calon planet yang potensial: Miller, Edmunds, dan Mann, masing-masing diberi nama sesuai dengan astronaut yang melakukan survei ke sana.

Keputusan Cooper untuk bergabung dengan Endurance sangat mengecewakan Murph. Keduanya pun berpisah secara tidak baik. Cooper, putri profesor Brand, Amelia (Anne Hathaway), fisikawan Rommily (David Gyasi), geografer Doyle (Wes Bentley) beserta satu robot serbaguna bernama TARS (Bill Irwin) berangkat menuju Saturnus selama dua tahun sebelum terbang ke galaksi baru. Ketika melintasi lubang cacing, Amelia bertemu makhluk luar dimensi yang ia yakini menaruh lubang cacing untuk menyelamatkan umat manusia.

Setibanya di sana, Endurance mengikuti sinyal yang ditinggalkan ekspedisi Miller, namun menghadapi masalah, mereka kembali ke Endurance dan mengetahui bahwa waktu telah berlalu selama 23 tahun. Diketahui bahwa 1 jam disana sama dengan 7 tahun di Bumi.

Setelah melewati berbagai rintangan, misi Cooper akhirnya selesai. Makhluk luar dimensi, yang merupakan manusia yang telah berevolusi dan melintasi alam semesta fisik, menutup ruang tesseract tersebut dan melepaskan Cooper kembali ke tata surya melalui lubang cacing di dekat Saturnus. Cooper ditemukan oleh sebuah wahana NASA dan bangun di wahana tersebut, yang berperan sebagai pemandu untuk wahana pengangkut manusia lainnya menuju lubang cacing.

Cooper akhirnya bertemu kembali dengan putrinya, Murph, yang saat ini sudah menjadi wanita lanjut usia. Setelah mengucapkan kata-kata perpisahan untuk terakhir kalinya, Cooper mencuri salah satu kapal NASA dan masuk ke lubang cacing untuk mencari Amelia. Amelia telah menemukan sisa-sisa ekspedisi Edmunds dan planet yang dapat menopang kehidupan umat manusia.

Redaktur: Afrahul Fadhillah Parinduri

 

Related posts

Bad Boys: Ride or Die, Kembalinya Duet Ikonik dengan Aksi dan Komedi Lebih Gila

The Pursuit of Happyness, Kisah Inspiratif Penuh Harapan dan Kegigihan

Pendidikan dan Nilai Kemanusiaan dalam Drama Law School