Siap Hadapi Globalisasi, Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP USU Tanamkan dan Tingkatkan Pengetahuan Bahasa Inggris ke Anak-Anak Panti Asuhan!

Oleh: Redaksi

Suara USU, MEDAN. Salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian diharapkan mampu berkontribusi aktif dalam memberikan dampak dan manfaat untuk masyarakat sesuai dengan kebutuhan zaman, seperti misalnya di era globalisasi saat ini.

Di masa sekarang ini, kebutuhan akan Sumber Daya Manusia yang mampu menguasai dan menghadapi tantangan universal yang mampu bertahan. Salah satu untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan menguasai bahasa Inggris yang saat ini merupakan bahasa Internasional.

Oleh karenanya, Muhammad Fadhlan Amri (190902038) merupakan mahasiswa Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara melakukan Praktik Kerja Lapangan I di Panti Asuhan Menara Kasih Indonesia, dengan tujuan menanamkan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bagi anak-anak panti asuhan. Praktik Kerja Lapangan ini sendiri dibimbing oleh Supervisor Sekolah yaitu bapak Agus Suriadi, S.Sos, M.Si dan dimonitor oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah yaitu Bapak Fajar Utama Ritonga, S.Sos., M.Kesos.

“Di tahun 2022 ini, kita semua dituntut untuk mampu menguasai dan menjawab seluruh tantangan yang ada, salah satunya dalam hal bahasa. Kemampuan kita dalam berbahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, akan memberikan banyak kemudahan, dan kesempatan untuk kita sekarang ini,” ungkap Fadhlan.

Fadhlan menuturkan bahwa di bulan ke-1 akan berfokus dalam pengenalan dan juga penanaman pentingnya pembelajaran dan pendidikan untuk masa depan. Termasuk menguasai bahasa inggris tentunya. Ia juga mendata dan membagi anak-anak panti ke beberapa kelompok belajar agar hasil pembelajaran lebih efektif.

Bulan kedua juga memiliki peranan yang penting di Praktik Kerja Lapangan kali ini. Dimana di bulan kedua Fadhlan mulai mengenalkan kepada anak-anak dari hal-hal dasar dalam pelajaran Bahasa Inggris, seperti penyebutan huruf hingga subjek. Hal ini agar anak-anak panti memiliki pemahaman dasar dan fundamental yang baik tentang Bahasa Inggris.

Kemudian untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya, Fadhlan berfokus meningkatkan pengetahuan bahasa Inggris anak-anak panti asuhan dengan berbagai metode, mulai dari metode membaca dengan lantang, hingga penerapan fun learning yang membuat anak-anak Panti Asuhan dapat dengan mudah memahami materi Bahasa Inggris sambil bermain, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

Tak hanya itu, Fadhlan juga mengerjakan mini project dengan menyelesaikan salah satu permasalahan dari anak panti asuhan Menara Kasih Indonesia, yang juga menjadi kliennya di program kali ini. IL inisialnya, berusia 14 tahun IL namun masih memiliki keterbatasan dalam baca dan tulis. Terlebih IL tak mengenyam pendidikan Sekolah Dasar seperti teman-temannya yang lain di Panti Asuhan.

Hal ini juga yang membuat IL menjadi pribadi yang tertutup dan pemalu. Terlebih kedua orangtua IL dari desa pun memutuskan menitipkannya di panti asuhan, membuatnya semakin terpuruk.

Oleh karenanya, Fadhlan pun berusaha menyelesaikan permasalahan yang dimiliki IL menggunakan teknik Metode Casework yang terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

  1. Engagement, Intake and Contract yaitu keterlibatan pekerja sosial dalam situasi, menciptakan komunikasi yang terbuka dan merumuskan hipotesa permasalahan dengan mendefinisikan peranan masing-masing yang didasarkan atas harapan klien dan hal yang ditunjukan oleh pekerja sosial. Di tahap ini Fadhlan dan IL melakukan kontrak dengan klien terkait persetujuan tentang proses pada tahap intervensi selanjutnya. Sementaa untuk tools, Fadhlan menggunakan history map.
  2. Assessment atau proses pengidentifikasian yaitu pengujian dan pengevaluasisan suatu keadaan atau situasi agar diperoleh informasi dan permasalahannya yang dapat digunakan untuk merancang rencana intervensi atau penanganan masalah.
  3. Planning atau tahapan perencanaan adalah suatu proses rasional yang melibatkan design untuk melakukan tindakan agar mencapai tujuan yang spesifik di masa yang akan datang. Perencanaan intervensi merupakan perubahan dari pendefinisian masalah kepada solusi masalah, apa yang akan dilakukan, bagaimana, oleh siapa dan dalam metode apa. Pada tahapan ini pula ditetapkan tujuan yang ingin dicapai.
  4. Intervention/implementation yaitu pekerja sosial dengan klien melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan kontrak, dan intervensi dilakukan berdasarkan hasil assessment yang telah diperoleh, pekerja sosial melakukan apa yang klien tidak dapat lakukan sendiri.
  5. Evaluation and Termination yaitu evaluasi sebagai proses pengawasan pekerja sosial dan klien terhadap pelaksanaan pemecahan masalah yang sedang berjalan. Apakah tujuan intervensi yang diinginkan sudah tercapai atau belum. Sedangkan terminasi merupakan pemutusan hubungan pekerja sosial dengan klien sesuai dengan kontrak yang telah disepakati bersama.

Kegiatan Pengabdian dan Praktik Kerja Lapangan kali ini pun ditutup dengan pemberian tali asih dan kenang-kenangan kepada Panti Asuhan Menara Kasih Indonesia. Fadhlan pun berharap kegiatan kali ini bisa menjadi ladang kebermanfaatan untuk semua individu yang terlibat.

“Harapannya semoga bisa jadi kebermanfaatan yang berkelanjutan dan berdampak bagi setiap individu yang terlibat di kegiatan kali ini,” pungkasnya.

Related posts

Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2024 Telah Dibuka, Lebih Dari 400 UMKM Terlibat

Hadir Kembali Program Beasiswa Unggulan 2024, Catat Info dan Syarat yang Diperlukan

Mahasiswa USU Membuat Inovasi Terbaru Dalam Teknologi Kedokteran Gigi Bernama Actprose