Penulis : Supri Alvin
SUARA USU, Medan. Pada masa Pandemi Covid–19 pemerintah mengubah kebijakan pembelajaran tatap muka menjadi pembeajaran jarak jauh (PJJ) guna mencegah penyebaran Covid-19. Hal ini mengakibatkan kurangnya semangat para siswa sekolah SD maupun SMP karena materi pembelajaran sulit dimengerti. Terkhusus, materi Matematika, Fisika serta materi yang berhubungan dengan rumus-rumus lainnya.
Hal ini menggerakkan hati seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Muhammad Khalid Sirait untuk memberikan pendampingan pembelajaran pada siswa SD sampai SMP untuk lebih memahami pembelajaran selama PJJ. Kegiatan pendampingan pembelajaran ini dinamakan “Daring Club”.Daring Club dilakukan sore hari pada Senin, Rabu, dan Jumat. Kegiatan ini bertempat di Masjid Al–Muttaqin, Desa Bandarsetia, Deli Serdang.
“Saya menjadikan Daring Club untuk tempat mereka (peserta) bertanya tentang pelajaran-peajaran yang sulit dan tidak cukup dijelaskan jika hanya melalui internet saja. Kegiatan ini tak semata demi PKL (Praktek Lapangan Kerja) saya, melainkan untuk menebarkan kebermanfaatan bagi sesama,” ucap Khalid, Inisiator Daring Club.
Pendampingan pembelajaran meliputi materi Agama Islam, bahasa asing, dan ada program Tahfidz Juz 30 (menghapal Al-Qur’an). Selain itu Daring Club juga mengadakan games yang melatih kekompakan dan menemukan kompentensi bagi pesertaDaring. Semua kegiatan menaati protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dan memakai masker.
Salah satu peserta Daring Club, Amirul Hadi menurutnyakegiatan ini sangat bermanfaat karena anak-anak mulai ramai untuk datang ke masjid baik untuk beribadah maupun belajar dalam Daring Club’. Ada juga siswi MTS, Dina, menurtnya Daring Club membantunya dalam mengerjakan soal-soal pembelajaran yang sulit seperti Matematika.