Sosok Mantan Rektor Prof Chairuddin di Mata Alumni Suara USU

Penulis: Dinda Soraya/M. Alvi

Suara USU, Medan. 40 hari sudah, tepatnya Pada Rabu (16/09) lalu, Mantan Rektor USU periode 1994-2010, Prof. Chairuddin P. Lubis kembali ke pangkuan Sang Pencipta.

Mengenang sosok Prof. Chairuddin, tentu tidak bisa lepas dari sejarah pendirian Pers Mahasiswa Suara USU. Mantan Rektor USU 3 periode tersebut memiliki andil yang sangat besar dalam memberikan arahan-arahan maupun masukan untuk perkembangan media kampus di USU.

“Beliau sosok yang kebapakan, ramah dan mendengarkan pendapat orang lain. Kita merasa nyaman ketika ngobrol bersama beliau,” ungkap Muhammad Rusli Harahap, pendiri sekaligus Pimpinan Umum pertama Suara USU.

Selain itu, Rusli juga mengaku, bahwa semasa menjabat di Suara USU, Prof. Chairuddin sering memberikan masukan dan andil yang besar bagi perkembangan Suara USU.

“Ketika merintis pendirian Suara USU, saya banyak mendapat arahan dari beliau (rektor) dan wakil rektor bidang kemahasiswaan (saat itu PR 3). Beliau sangat mendukung lahirnya media aspirasi mahasiswa.  Sebagai Pemimpin Umum di awal berdirinya Suara USU, saya mendapat ruang dan kebebasan menyampaikan pendapat. Keterbukaan dan kesediaan beliau menerima masukan menjadi kenangan khusus bagi saya.” Papar Rusli.

Lebih lanjut Rusli juga menceritakan bahwa almarhum adalah sosok yang banyak memberi masukan dan selalu menyelesaiakan masalah dengan bijak dan berdiskusi, berkepala dingin dan menerima kritikan.

Alumni Suara USU lainnya, juga membagikan beberapa cerita dan kesan dengan Prof Chairudin semasa hidup. Salah satunya adalah Denny S Batubara, alumni Ilmu Komunikasi Fisip USU1994. Di masa kuliah, Denny adalah pengurus Suara USU, mantan Ketua UKM Fotografi USU, dan mantan Ketua IMAJINASI (Ikatan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi) FISIP USU, sehingga membuatnya banyak berinteraksi dengan Alm Prof. Chairuddin.

“Almarhum merupakan sosok rektor yang sangat perhatian pada kegiatan mahasiswa. Almarhum menjabat rektor di awal-awal saya kuliah di USU. Salah satu kebijakannya saat itu adalah mendirikan pers kampus Suara USU. Media yang tadinya dikelola Humas USU diserahkan ke mahasiswa,” kenang Denny.

Denny juga menceritakan bahwa pernah beberapa kali pengurus dipanggil ke Biro Rektor karena ada pemberitaan yang dianggap terlalu kritis, dan almarhum dengan tangan terbuka mengajak pengurus untuk berdialog dan menyelasaikan masalah bersama-sama.

“Yang saya terharu adalah saat wisuda, tanpa saya sangka, pak rektor menyapa saya saat wisuda. Dari ribuan mahasiswa yang diwisuda, dia mengucapkan selamat pada saya sambil memindahkan tali toga saya. Beberapa tahun setelah wisuda, saya sudah bekerja di Metro TV, suatu waktu saya mendapat tugas mewawancarai beliau. Lewat kepala humas saat itu, almarhum Jhon Tafbu Ritonga, saya diterima dengan sangat terbuka, bahkan pak rektor mengajak saya makan siang bersama dia di ruang kerjanya, karena kebetulan dia sedang makan siang di kampus. Dia sangat bangga karena diwawancarai oleh alumni USU,” lanjut Denny.

Kini, sosok hebat tersebut hanya bisa kita kenang dan rasakan jasa dan karyanya. Selamat jalan Prof, jasamu abadi, doa kami selalu menyertaimu.

Penyunting: Kurniadi

Related posts

Lafran Pane, Sosok Inspiratif Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam

Tirto Adhi Soerjo, Sang Pelopor Pers di Indonesia

Roehana Koeddoes, Pendiri Surat Kabar Perempuan Sekaligus Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia