Trans Metro Deli dan Solusi Kemacetan Kota Medan

Bus Trans Metro Deli

Oleh: Muhammad Fadhlan Amri

SUARA USU, Medan. Kabar gembira bagi warga Kota Medan kini datang dari lini transportasi. Sejak 16 November 2020, moda angkutan massal bus Trans Metro Deli resmi beroperasi.

Awak Suara USU yang menjajal Trans Metro Deli pada 19 November lalu, melihat banyak warga yang mulai antusias mencoba mode transportasi baru yang merupakan salah satu dari 5 rangkaian layanan Buy The Service (BTS) Teman Bus.

Mengutip pernyataan Kepala Bagian Operasional Bus Trans Metro Deli, Jimmy Petrus Tamba mengatakan Layanan BTS sendiri selain hadir di kota Medan, hadir juga di beberapa kota besar lain di Indonesia diantaranya Palembang, Solo, Denpasar, dan Yogyakarta. Untuk Medan, akan tersedia sebanyak 72 unit bus yang siap melayani masyarakat.

“Bus-bus yang ada itu terbagi atas dua jenis, yaitu jenis besar dan sedang dengan tipe low entry. Tak hanya nyaman dengan pendingin udara, bus ini juga memiliki kamera CCTV, serta bangku prioritas untuk ibu hamil, lansia dan juga penumpang disabilitas,” kata Jimmy.

Untuk sementara ini, ada 3 koridor yang dibuka. Yaitu koridor 2, 4 dan 5. Kedepannya, Trans Metro Deli sendiri akan melayani beberapa rute, yakni; Koridor 1 : Terminal Pinang Baris – Lapangan Merdeka; Koridor 2 : Terminal Amplas – Lapangan Merdeka;  Koridor 3 : Belawan – Lapangan Merdeka;  Koridor 4 : Medan Tuntungan – Lapangan Merdeka; Koridor 5 : Tembung – Lapangan Merdeka.

Saat awak Suara USU menjajal bus tersebut, terdapat sekitar 20 titik halte menaikkan dan menurunkan penumpang. Di setiap halte bus wajib berhenti selama 10 detik kendatipun ada atau tidak ada penumpang. Sayangnya belum semua halte memiliki tempat menunggu penumpang, termasuk di halte Lapangan Merdeka. Bahkan sejumlah bangunan halte tampak tidak terawat dan menjadi lapak berjualan atau parkir kendaraan.

Bus Trans Metro Deli beroperasi sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB setiap hari. Saat ini hingga akhir Desember 2020, bus Trans Metro Deli belum dikenakan tarif alias masih digratiskan.

Dalam pengamatan kami saat memasuki bus, penumpang disediakan handsanitizer dan penumpang juga diwajibkan menggunakan masker. Mengenai fasilitas di dalamnya, bus yang sudah menyediakan air conditioner (AC) ini menyediakan sekitar 40 kursi. Namun karena mengikuti protokol kesehatan Covid-19, bus ini membatasi penumpangnya hingga 20 orang saja. Di dalam bus, selain tersedia pegangan untuk penumpang yang berdiri, juga terdapat kursi khusus untuk penumpang disabilitas.

Di sela-sela menjajal pengalaman naik bus baru ini, Suara USU juga sempat berwawancara dengan salah satu penumpang Trans Metro Deli, Yulia (22).

Yulia mengungkapkan bahwa ia telah mengetahui bus ini sejak lama, dari berbagai media, namun ia ingin melihat dan merasakan sendiri bagaimana performa dari bus ini.

Yulia menjelaskan bahwa kelak ketika bus ini tak lagi gratis, ia tak keberatan untuk menggunakan layanan Trans Metro Deli jika dibutuhkan.

“Kalo dari 1-10 performa bus ini bisa dibilang 7-8 sih. Kalau menurutku udah pas sih, mungkin untuk pelayanannya aja karena ini kan masih baru, liat gimana apanya nanti,” jelasnya.

Saat ini Pemko Medan menyediakan 5000 Sumut Card untuk para pengguna layanan Trans Metro Deli, dan beberapa telah dibagikan langsung ke para penumpang.

Trans Metro Deli selain diharapkan menjadi solusi baru dari kemacetan Kota Medan, juga diharapkan mampu menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart city program yang mendukung cashless society, karena bus ini juga memang menggunakan system pembayaran non-tunai dalam transaksinya.

Menurut Jimmy, Untuk para supir bus sendiri nantinya akan diberikan upah berkisar 4 juta rupiah per bulan, dan tidak akan dibebankan target, atau setoran. Selain karena merupakan program subsidi, ini bertujuan agar para supir diharapkan menjadi tertib dan fokus dalam bertugas.

Penyunting: Kurniadi

Related posts

Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2024 Telah Dibuka, Lebih Dari 400 UMKM Terlibat

Menikmati Musik Skena Pada Konser Antar Lintas Skena

Temilreg FoSSEI Sumbagut oleh KSEI FoSEI USU 2024, Dorong Generasi Muda Pahami Ekonomi Syariah