Oleh: Rizqi Putra Permono
Suara USU, Medan. “Remember Red, hope is a good thing, maybe the best of things, and no good things ever dies. “
Begitulah sebuah penggalan kata tentang ‘harapan’ yang disampaikan oleh pemeran utama film ini, Andy Dufresne kepada sahabatnya, Red. The Shawshank Redemption merupakan sebuah film yang diangkat dari karya Stephen King berjudul ‘Rita Hayworth and Shawshank Redemption’. Film ini mengisahkan tentang cerita di balik jeruji besi penjara Shawshank.
Pertama kali dirilis pada tahun 1994, The Shawshank Redemption merupakan salah satu film terbaik sepanjang masa hingga sekarang. Film ini meraih rating 9.3/10 di IMDB dan tercatat sebagai film dengan rating tertinggi di situs tersebut. Selain itu, karya besar ini juga meraih rating 90% di situs web Rotten Tomatoes. Film ini dibintangi oleh beberapa aktor ternama seperti Tim Robbins, Morgan Freeman, Clancy Brown, Bob Gunton, William Sadler, Gil Bellows, James Whitmore, Mark Rolston, Larry Brandenburg dan lainnya.
Cerita berpusat dengan seorang bankir bernama Andy Dufresne (Tim Robbins) yang diduga membunuh istri dan kekasihnya. Akibat tuduhan tersebut, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Andy. Shawshank di negara bagian Maine dipilih sebagai tempat yang cocok baginya, dikarenakan penjara tersebut terkenal ketat dan menahan para kriminal dengan masa tahanan yang lama. Di Shawshank, para tahanan harus beradaptasi dengan kehidupan di balik jeruji besi, termasuk Andy yang menjalin persahabatan dengan Ellis Boyd Redding yang biasa dipanggil dengan Red (Morgan Freeman).
Daripada mengambil perspektif bagaimana para tahanan bisa kabur dan mencari kebebasan dari Shawshank, film ini menyajikan sebuah sudut pandang yang unik, yaitu bagaimana para tahanan beradaptasi terhadap keseharian yang harus mereka jalani di penjara dengan masa tahanan yang lama, seperti Brooks (James Whitmore) yang sudah mendekam di Shawshank selama 50 tahun.
Hal yang menarik lainnya dari film ini adalah bagaimana sudut pandang tidak pernah berada di Andy Dufresne sebagai peran utama. Sejak awal film, narasi disampaikan dari Red tentang bagaimana orang lain melihat Andy Dufresne. Seolah-olah kita dibawa secara spiritual untuk mengenal seorang Andy Dufresne dan kehidupannya di penjara. Sebagai salah satu film dengan lompatan waktu yang lama, the Shawshank Redemption mengajak kita menelusuri ruang-ruang tentang harapan, kesabaran, persahabatan dan kesetiaan. Perubahan karakter dari Andy Dufresne yang pada awalnya bersifat dingin dan canggung, berubah menjadi bersahabat dan perhatian disajikan dengan kronologi yang baik dalam film ini.
Film yang disutradarai oleh Frank Darabont ini memberikan banyak pelajaran hidup tentang harapan yang akan terus ada, meski dalam keadaan sulit sekalipun. Tokoh Andy Dufresne menginspirasi sesama narapidana lainnya dengan keberanian, harapan dan kemanusiaan juga ternyata menginspirasi tokoh Red yang kembali menemukan harapan untuk menjalani kehidupan di luar penjara.
Dalam hal sinematografi, film ini banyak menggunakan tone warna gelap, terutama abu-abu, dan hanya sedikit tone berwarna cerah yang ditampilkan. Dalam hal pengambilan angle kamera, film ini sering kali menampilkan posisi kamera yang rendah, sehingga menambah kesan film yang menciptakan suasana putus asa dan hilang akan harapan. Sementara dalam hal pencahayaan, awal film ditampilkan dengan gelap dan secara kronologis berangsur-angsur menjadi terang, melambangkan harapan dan kebebasan di penjara Shawshank. Para kritikus berpendapat, sinematografi dalam film the Shawshank Redemption merupakan implementasi dari sempurnanya bagaimana pengambilan sudut kamera dan pencahayaan dalam produksi suatu film.
Sejak ditayangkan pertama kali di Festival Film Toronto, September 1994, film The Shawshank Redemption mendapatkan ulasan yang baik namun dengan penjualan yang buruk. Bahkan penjualan dari hasil film ini, tidak bisa menutup biaya produksi yang dikeluarkan. Namun, film ini menemui khalayak massa yang sebenarnya melalui penjualan kaset, cakram, dan penayangan di televisi. Berdasarkan kritik dari Roger Ebert, film the Shawshank Redemption menyajikan cerita secara halus dan terstruktur. Film ini memberikan kesan yang mendalam tentang kemanusiaan dan arti sebenarnya dari harapan dan persahabatan yang bisa terjalin dari hal apapun.
Redaktur: Katrin Alina
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts sent to your email.