Suara USU, Medan. Menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, Mahasiswa Universitas Sumatera utara (USU) mencanangkan program Medan Tertib Sampah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan, khususnya di kawasan wisata.
Kebersihan lingkungan menjadi salah satu isu krusial di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Kota Medan. Sampah yang tidak terkelola dengan baik bukan hanya mencemari lingkungan, tetapi juga merusak estetika kota dan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. Di kawasan wisata bersejarah seperti Istana Maimun, masalah sampah menjadi perhatian serius. Sebagai salah satu ikon budaya Kota Medan yang menarik wisatawan lokal dan mancanegara, Istana Maimun seharusnya menjadi contoh kawasan yang tertib dan bersih.
Peran Generasi Muda dalam Program ‘Medan Tertib Sampah
Generasi muda memiliki potensi besar dalam membentuk kebiasaan baru yang lebih baik, termasuk dalam menjaga kebersihan lingkungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kawasan Istana Maimun, ditemukan bahwa persepsi generasi muda terhadap program Medan Tertib Sampah cukup positif. Banyak di antara mereka yang menyadari pentingnya pengelolaan sampah dan mendukung program ini sebagai langkah awal menuju lingkungan yang lebih sehat. Akan tetapi, meskipun kesadaran generasi muda cukup tinggi, partisipasi aktif mereka dalam program ini masih perlu ditingkatkan. Beberapa kendala yang dihadapi ialah kurangnya fasilitas pendukung seperti tempat sampah yang memadai, kurangnya sosialisasi yang efektif serta minimnya keterlibatan langsung dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun komunitas peduli lingkungan.
Untuk meningkatkan partisipasi generasi muda perlu dilakukan berbagai upaya seperti edukasi lingkungan melalui media sosial, seminar, pelatihan tentang pengelolaan sampah, dan kegiatan nyata seperti aksi bersih-bersih yang melibatkan komunitas lokal dan wisatawan. Selain itu, program ini dapat lebih efektif jika didukung dengan kebijakan yang lebih tegas, seperti pemberian insentif bagi masyarakat yang aktif dalam menjaga kebersihan atau pemberlakuan denda bagi mereka yang membuang sampah sembarangan.
Tantangan dan Harapan ke Depan Membangun budaya bersih bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu serta kesabaran. Tantangan terbesar dalam implementasi program Medan Tertib Sampah adalah mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat yang selama ini masih kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Selain itu, keterbatasan infrastruktur dan minimnya anggaran juga menjadi hambatan dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif.
Dengan keterlibatan aktif generasi muda, diharapkan perubahan dapat dimulai dari lingkup terkecil. Jika setiap individu memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dan berkontribusi dalam upaya pengelolaan sampah, maka kebersihan kawasan wisata seperti Istana Maimun dapat terjaga dengan baik. Peran komunitas dan organisasi kepemudaan juga sangat diperlukan dalam memberikan edukasi dan memotivasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
Keberhasilan program ini juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku wisata, hingga masyarakat luas. Sinergi antara berbagai elemen ini akan mempercepat proses perubahan dan menciptakan budaya tertib sampah yang berkelanjutan. Dengan demikian, bukan hanya kebersihan Istana Maimun yang terjaga, tetapi juga citra Kota Medan sebagai kota wisata yang bersih dan nyaman bagi semua pengunjung.
Program Medan Tertib Sampah merupakan langkah strategis dalam mengatasi permasalahan sampah di kawasan wisata Istana Maimun. Generasi muda sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam memastikan keberlanjutan program ini. Melalui edukasi, keterlibatan aktif dalam kegiatan kebersihan, serta kolaborasi dengan berbagai pihak, budaya bersih dapat terbentuk dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Kota Medan.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, diharapkan program ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar dapat diimplementasikan secara nyata. Mari bersama-sama membangun budaya bersih demi lingkungan yang lebih baik, nyaman, dan sehat bagi kita semua!
Artikel ini adalah publikasi tugas Pendidikan Pancasila dengan Dosen Pembimbing Onan Marakali Siregar, S. Sos., M. Si
Redaktur: Indira Rivany