IPK Tinggi: Apakah Penentu Karir dan Mudah Tidaknya Diterima Kerja di Perusahaan?

Sumber foto: https://majoo.id/solusi/detail/karyawan-adalah

Penulis: Tamia Sakinah Adjani

Suara USU, Medan. Masyarakat seringkali menganggap bahwa IPK tinggi di perkuliahan menjadi faktor penentu untuk diterima bekerja di perusahaan besar. Apakah IPK tinggi benar-benar memberikan keuntungan besar dalam mencari pekerjaan?

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar kumulatif mahasiswa dari semester pertama sampai semester terakhir. IPK tidak menjamin seseorang akan berhasil mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi. Semua akan bergantung pada banyak faktor lain, seperti prospek peluang kerja di bidang studi yang ditempuh. Namun, bukan berarti IPK tidak penting. IPK memegang peranan yang sangat penting.

Beberapa perusahaan memang menetapkan minimal IPK rata-rata antara 3.00 sampai 3.30. Tetapi, hal tersebut tergantung dari jenis perusahaan dan bidang pekerjaannya. Pada dasarnya, asal kampus dan nilai IPK yang diperoleh dapat dijadikan tolak ukur tanggung jawab kita saat menjalankan perkuliahan. Jika IPK tinggi atau tidak kurang dari 3.00, kemungkinan perusahaan akan lebih mempertimbangkan posisi yang diinginkan. Namun, tentu saja memiliki IPK tinggi bukan satu-satunya hal yang akan menentukan karier.

Data statistik HR mengungkapkan tingkat pengangguran rendah (5.45%) dan persaingan ketat di pasar tenaga kerja. Rata-rata, 215-250 kandidat bersaing dalam satu lowongan, mendorong pentingnya proses seleksi yang efisien dan efektif, karena proses rekrutmen end-to-end rata-rata berlangsung selama 43 hari.

Dalam menghadapi perkembangan teknologi AI, softskill semakin berharga. HR perlu memasukkan penilaian softskill dalam sistem rekrutmen untuk mendapatkan karyawan yang merupakan top talent. Investasi dalam proses rekrutmen dan pengembangan softskill akan menciptakan tim yang sukses dan siap menghadapi tantangan masa depan. Namun, tentu saja memiliki IPK tinggi bukan satu-satunya hal yang akan menentukan karier.

Sudah saatnya kita sadar bahwa IPK tinggi bukan satu-satunya jaminan yang akan mengantarkan kita duduk di kursi suatu perusahaan bergengsi. Ada beberapa faktor lainnya yang harus kita pelajari seperti istilah good work, good attitude. Ini merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki saat memasuki dunia kerja. Memiliki attitude (sikap) baik bukan hanya dicari oleh perusahaan-perusahaan besar, tetapi merupakan sebuah tuntutan. Mengapa? Karena pintar saja tidak cukup apabila seseorang tidak tahu bagaimana cara membawa dan menempatkan dirinya di lingkungan kerja.

Kemampuan networking, hardskill, dan softskill juga menjadi faktor penentu untuk kita mudah diterima di perusahaan dan menentukan karir kedepannya.

Redaktur: Yuni Hikmah

Related posts

Nilai Akademis yang Tinggi atau Pengalaman yang Banyak, Mana yang Lebih Menentukan Karier?

Kita Balas di Semester Depan: Wacana yang Tak Kunjung Terlaksana

Mendekati UAS, Tugas Semakin Ganas: Mengapa?