Leila S. Chudori : Penulis dengan Kisah Inspiratif

Oleh : Mega Manullang

Suara USU, Medan. Leila S. Chudori merupakan seorang penulis buku dalam dunia sastra yang pada tiap karyanya memuat tema sejarah. Leila Salikha Chudori atau lebih dikenal sebagai Leila S. Chudori ini lahir di Jakarta pada 12 Desember 1962. Leila sudah menyukai menulis sejak masih kanak-kanak. Adapun karya pertamanya adalah “Pesan Sebatang Pohon Pisang” dipublikasikan dimana pada saat itu ia duduk di kelas 5 SD.

Selama masa remaja, Leila telah menghasilkan beberapa buku kumpulan cerpen di antaranya Sebuah Kejutan, Empat Pemuda Kecil dan Seputih Hati Andra. Selain itu juga, Leila kerap menulis cerita bersambung. Pada masa perkuliahan, Leila lebih menulis cerpen dengan tema yang lebih serius. Hasil tulisan Leila dimuat pada majalah sastra Horison, surat kabar Kompas Minggu dan Sinar Harapan, hingga majalah Zaman dan Matra. Selain di majalah tulisan Laila S. Chudori juga terdapat pada jurnal-jurnal sastra di tingkat lokal maupun internasional seperti Menagerie (Indonesia), Solidarity (Filipina),dan Tenggara (Malaysia).

Hal menarik lainnya beliau pernah mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan di Lester B. Pearson College Of Pasific (United World Colleges) di Victoria, Kanada. Kemudian ia juga mengambil studi Political Science dan Comparative Development Studies di Universitas Trent. Sosok Leila ini juga pernah bertemu dan mewawancarai sejumlah tokoh seperti Bill Morrison, Cory Aquino, Robert Mugabe dan masih banyak lagi. Ia juga menjadi salah satu dari sebelas perempuan Indonesia yang memiliki kesempatan untuk makan siang bersama Lady Diana.

Adapun karya-karya Leila S. Chudori seperti Kelopak-kelopak yang berguguran, Malam Terakhir dan diterbitkan kembali pada 2009, 9 dari Nadira, Pulang, Laut bercerita, Namaku Alam. Salah satu best seller dan banyak diminati oleh pembaca di Indonesia adalah Laut Bercerita. Novel tersebut berkisah tentang sekolompok mahasiswa yang menjadi korban penangkapan oleh aparat di masa peralihan Orde Baru ke Reformasi.

Saat ini Leila S. Chudori menerbitkan spinn-off dari Laut Bercerita yang berjudul Namaku Alam. Jika Laut Bercerita memiliki sudut pandang dengan karakter Biru Laut, Namaku Alam lebih menceritakan kisah hidup dari karakter Segera Alam.

Redaktur : Evita Sipahutar

Related posts

Lafran Pane, Sosok Inspiratif Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam

Tirto Adhi Soerjo, Sang Pelopor Pers di Indonesia

Roehana Koeddoes, Pendiri Surat Kabar Perempuan Sekaligus Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia