Reporter : Rahma Vina
Suara USU, Medan. Permasalahan sampah telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi di dunia saat ini. Setiap tahun, ribuan bahkan jutaan ton sampah menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) yang mencemari udara dan lingkungan sekitar. Di tengah situasi seperti ini, peran generasi muda sangat penting untuk mengatasi krisis sampah melalui penerapan gaya hidup Zero Waste.
Zero Waste itu, apasih? Zero Waste merupakan konsep pengelolaan sampah secara terpadu yang meliputi proses pengurangan volume timbulnya sampah (Bebassari, 2004). Dengan kata lain, Zero Waste adalah gaya hidup untuk meminimalisir jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari, dengan cara menghindari penggunaan plastik yang berlebihan dikehidupan sehari-hari.
Hal yang paling mudah, yang dapat dilakukan generasi muda dalam mengatasi sampah adalah, mengurangi penggunaan bahan-bahan plastik seperti sedotan, kantong belanja, dan kemasan makanan atau minuman disposable. Caranya dengan membawa botol minum sendiri sehingga tidak memerlukan sedotan, membawa kantong belanja, dan menggunakan wadah makanan yang dapat digunakan berkali-kali.
Generasi muda juga dapat berperan dalam mendaur ulang sampah menjadi organik dan anorganik. Pemanfaatan barang bekas atau bisa disebut dengan second hand juga menjadi pilihan yang paling cerdas untuk mengurangi sampah sekaligus menghemat pengeluaran. Di era serba canggih ini, banyak perusahaan maupun instansi yang memiliki tempat pengolahan sampah plastik sehingga sampah-sampah plastik lebih cepat diolah. Hal seperti ini harus diperbanyak untuk mengurangi sampah yang berlebih.
Namun, setiap permasalahan memiliki tantangan. Hal mudah yang bisa kita lakukan ini memiliki tantangan dalam penerapannya. Keterbatasan akses ke toko yang menyediakan Zero Waste, harga produk ramah lingkungan yang cenderung mahal, kebiasaan lama yang tidak bisa diubah, dan tidak adanya kesadaran dari dalam diri menjadi hambatan umum dalam penerapan Zero Waste. Namun, jika memiliki kemauan dan tekad akan kebersihan lingkungan yang besar, generasi muda dapat melewati tantangan yang ada secara bertahap.
Mengadopsi gaya hidup bebas sampah atau Zero Waste bukan hanya tentang mengurangi sampah, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik dan disiplin. Generasi muda sebagai penerus bangsa memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan penerapan Zero Waste, kita tidak hanya berkontribusi pada pengurangan sampah tetapi juga menjadi inspirasi yang positif kepada banyak orang. Dengan ini, sudah saatnya generasi muda untuk maju dan menciptakan bangsa yang bebas dari sampah dengan menerapkan dan mengenalkan Zero Waste kepada masyarakat luas.
Redaktur : Evita Sipahutar