
Reporter: Muhassanah Nasution
Suara USU, Medan. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Menggugat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumatera Utara, Kamis (27/2). Mereka menuntut evaluasi terhadap kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran yang dinilai ugal-ugalan.
Aksi bertajuk “GMNI Menggugat” itu dimulai pukul 16.57 WIB, dengan massa yang membawa berbagai tuntutan. Mereka mendesak pemerintah untuk merevisi dan mengevaluasi sejumlah kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat.
Berikut sembilan tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut:
1. Menolak MBG.
2. Mengevaluasi Kabinet Merah Putih.
3. Mengkaji ulang Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025.
4. Mendesak transparansi pengelolaan DANANTARA.
5. Menghentikan deforestasi.
6. Mengkaji ulang revisi Undang-Undang (UU) TNI/Polri.
7. Mengevaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN).
8. Menegakkan jaminan kebebasan berekspresi bagi pegiat seni.
9. Mendesak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
Massa aksi berupaya meminta pimpinan DPRD Sumut untuk berdialog, namun tidak mendapat respons. Sebagai bentuk protes, mereka kemudian memblokade jalan di sekitar gedung DPRD.
“Pemerintah saat ini menciptakan kontradiksi yang tidak tepat,” teriak koordinator aksi dalam orasinya.
Hingga berita ini dinaikkan tidak ada perwakilan DPRD yang keluar untuk menemui massa.
Redaktur: Jesika Yusnita Laoly
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts sent to your email.