SUARA USU
Kabar Kampus

Independensi Dipertanyakan, Tanggapan Ketua BEM USU Terkait Kontroversi Baksos Polri

Sumber: IG @polressamosir

Reporter: Nazirotun Nikmah, Ines Eliyana

Suara USU, Medan. Sejumlah anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sumatera Utara (USU) menghadiri kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Polri Presisi yang digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Kehadiran mereka menuai beragam reaksi mahasiswa yang mempertanyakan independensi hingga mosi tidak percaya terhadap BEM USU sebagai organisasi tertinggi yang mewadahi lingkungan kampus.

Ketua BEM USU, yang saat itu berhalangan hadir karena kesibukan pelantikan kabinet di kampus menegaskan, bahwa kehadiran delegasi mahasiswa dalam acara tersebut semata-mata sebagai bentuk penghormatan terhadap undangan yang diberikan.

“Saat ada undangan dari pihak kepolisian atau instansi lain, kami memiliki hak untuk menghadiri. Meskipun saya pribadi tidak bisa hadir, kami tetap mengirimkan perwakilan sebagai bentuk penghormatan,” ujar Muzammil Ihsan, Ketua BEM USU.

Lebih lanjut, Muzammil memastikan bahwa keterlibatan mereka hanya sebatas menghadiri acara tanpa menerima dana atau bentuk dukungan lain dari kepolisian. Namun, di tengah pro dan kontra yang berkembang, isu independensi organisasi kembali mencuat. Menjawab hal ini, Muzammil menegaskan bahwa kehadiran mereka dalam Baksos Polri tidak akan mengurangi sikap kritis mereka terhadap kebijakan pemerintah.

“Kami tetap bergerak. Kenapa harus dipermasalahkan? Baksos ini berasal dari uang rakyat dan memang hak rakyat untuk menerimanya. Kami hanya membantu menyalurkan. Masyarakat yang menerima pun merasa terbantu,” tegasnya.

Muzammil juga menegaskan bahwa BEM USU selalu terbuka untuk berdiskusi dengan siapa pun yang ingin mendapatkan klarifikasi terkait keterlibatan mereka dalam acara ini.

“Jika ada pihak yang ingin klarifikasi, kami siap berdiskusi. Sayangnya, hingga saat ini tidak ada yang datang langsung kepada kami. Isu ini justru berkembang secara liar tanpa konfirmasi yang jelas,” ujarnya.

Di sisi lain, isu mosi tidak percaya terhadap BEM USU yang berkembang di kalangan mahasiswa turut menjadi sorotan. Menanggapi hal ini, Muzammil Ihsan menegaskan bahwa pihaknya menghargai setiap kritik yang muncul.

“Kami mengapresiasi kritik yang diberikan oleh mahasiswa USU. Ini menunjukkan bahwa demokrasi kampus berjalan dengan baik. Kami siap menerima masukan dan kritik, selama arahnya membangun dan tidak memecah belah mahasiswa,” ungkapnya.

Namun, ia mempertanyakan mengapa kritik ini baru mencuat setelah lebih dari seminggu sejak acara berlangsung. Mengenai minimnya publikasi terkait kehadiran BEM USU dalam kegiatan ini, Muzammil menjelaskan bahwa undangan dari kepolisian baru diterima sehari sebelum acara berlangsung.

“Undangan kami terima secara mendadak, sementara pada saat yang sama kami sedang fokus pada pelantikan kabinet BEM USU. Setelah gladi bersih, kami langsung mengundang masyarakat sekitar dan mahasiswa untuk hadir,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa jumlah bantuan yang tersedia terbatas, sehingga tidak semua mahasiswa dapat memperoleh bagian.

“Kami hanya menyalurkan 200 paket bantuan, dan semuanya dipastikan tersalurkan pada saat itu juga,” tutupnya.

Redaktur: Jesika Yusnita Laoly

 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Related posts

Pelantikan Pengurus Komisariat HIMALA USU Periode 2021-2022 Berjalan Khidmat

redaksi

Pelantikan UKM ATC USU Periode 2023/2024, Ketua Umum Harapkan Anggota Tingkatkan Prestasi dan Solidaritas

redaksi

FH USU Kembali Berprestasi, Sukses Meraih Juara Dua Lomba Debat IBLAM

redaksi