Kota dan Kenangan dalam Suara Dua Generasi di ‘Puisi Kota’

Oleh: Debora Siregar

Suara USU, Medan. Pada tanggal 25 November 2024, Maudy Ayunda merilis single ketiganya berjudul “Puisi Kota,” yang merupakan bagian dari album terbarunya, “Pada Suatu Hari.” Dalam lagu ini, ia berkolaborasi dengan musisi legendaris Iwan Fals. Kolaborasi ini tidak hanya menampilkan perpaduan suara dari dua generasi, tetapi juga liriknya yang penuh metafora, mengajak pendengar untuk merenungkan kehidupan di tengah hiruk-pikuk kota. Lagu ini terinspirasi oleh pengalaman pribadi Maudy yang tumbuh di Jakarta dan menghadapi krisis identitas.

Perpaduan suara khas Iwan Fals dan kelembutan vokal Maudy Ayunda menciptakan harmoni yang unik, seolah menjadi sebuah dialog. Nuansa musik Iwan Fals yang sarat makna sosial memberikan sentuhan mendalam, mencerminkan penuh pengalaman hidup dalam lagu ini. Sementara itu, Maudy Ayunda menghadirkan energi muda yang menyuarakan refleksi generasi sekarang, yang juga bergulat dengan tantangan kehidupan di perkotaan. Kolaborasi ini tidak hanya menarik secara musikal, tetapi juga menyentuh aspek emosional yang relevan dengan banyak orang.

Kota sering kali identik dengan gemerlap dan kesibukan. Namun, “Puisi Kota” berhasil membawa kita pada sudut pandang yang lebih jujur dan realistis mengenai kesepian di tengah keramaian serta perjuangan manusia yang terus berlangsung. Setiap baitnya memperlihatkan kota sebagai tempat penuh paradoks. Di satu sisi, kota menawarkan peluang, harapan, dan mimpi. Namun di sisi lain, ia menyimpan kesepian, tekanan, dan kekosongan. Sebagai pendengar, kita diajak untuk merenungkan hubungan kita dengan kota. Apakah kita benar-benar memahami makna keberadaannya, ataukah kita terus berjalan tanpa memaknainya?

Jauh melangkah, jangan lupa menepi.
Mungkin hidup ini memang begini.

Pada bait ini, kita disadarkan bahwa terkadang kita berjalan begitu cepat, terjebak dalam rutinitas yang monoton dan realitas yang tak terelakkan, hingga lupa untuk mengambil waktu sejenak. Kita sering kali melupakan pentingnya mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri. Memang benar bahwa kita perlu melihat ke depan untuk fokus pada masa depan. Namun, bukan berarti kita tidak boleh sejenak melihat ke belakang. Merenungkan kembali perjalanan yang telah dilalui dapat membantu kita menyadari banyak hal yang telah membentuk diri kita menjadi seperti sekarang.

Pelukan hangat

Menunggu aku pulang

Kamu pulang

Jangan lupakan

Dia yang berharga

Melalui penggalan lirik ini, kita dapat melihat bahwa orang-orang terkasih atau mereka yang peduli pada kita selalu ada di setiap sisi, seolah menjadi amunisi untuk terus melangkah maju. Mungkin yang kita cari selama ini tidak selalu berada di depan mata kita, bisa jadi ia berada di belakang kita, atau bahkan sebenarnya sudah kita miliki. Namun, karena terlalu fokus ke depan, kita sering kali tidak menyadari keberadaan mereka dan melewatkannya.

“Puisi Kota” adalah undangan untuk berhenti sejenak, merenung, dan menemukan kembali keindahan di tengah kompleksitas kehidupan urban. Lagu ini mengingatkan kita bahwa di balik gemerlap lampu kota, terdapat kehidupan yang sering kali terlupakan, kehidupan yang penuh emosi dan perjuangan. Jadi, bagi sobat Suara USU yang merasa berada di posisi yang sama atau pernah mengalami hal ini, jangan ragu untuk mendengarkan “Puisi Kota” oleh Maudy Ayunda dan Iwan Fals di platform musik kesayanganmu!

Redaktur: Hanna Letare