
Oleh: Ines Eliyana Br. Ginting
Suara USU, Medan. Industri musik Indonesia kembali diramaikan oleh kehadiran karya terbaru dari penyanyi dan penulis lagu berbakat, Yura Yunita. Setelah sukses dengan lagu-lagu seperti “Dunia Tipu-Tipu” dan “Tutur Batin”, Yura kini menghadirkan “Tanda”, yaitu sebuah lagu yang menawarkan keindahan musik hingga mengajak pendengarnya untuk merenungi perjalanan hidup. Lagu ini tidak hanya menawarkan melodi yang menenangkan tetapi juga mengandung makna mendalam yang berhubungan dengan pencarian spiritual dan refleksi diri. Lagu ini dirilis pada tanggal 28 februari 2025 dengan durasi sekitar 3 menit 28 detik. Yura Yunita bekerja sama dengan Iwan Popo dan Kevin Jo dalam pembuatan lagu ini. Sebagai karya yang dirilis menjelang Ramadan, lagu ini sangat relevan untuk momen intropeksi dan kedekatan spiritual.
Dalam lagu Tanda, penggunaan instrumen yang tidak berlebihan justru memperkuat pesan lagu dan memberikan ruang bagi vokal Yura yang khas untuk benar-benar menyampaikan emosi dari setiap kata yang dinyanyikan. Kekuatan aransemen tersebut juga terletak pada kesederhanaannya yang membuat lagu ini mudah diingat dan dinyanyikan.
Salah satu bagian lirik yang menarik dalam lagu ini adalah:
“Jika memang ini benar untukku
Maka dekatkanlah kepadaku
Jika memang ini bukan untukku
Bolehkahku, mohon dulu?”
“Tunjukkan jalanku pada-Mu
Untuk bisa merasakan
Kasih-Mu, beriku tanda itu”
Makna dari bait ini sangat mendalam. Kalimat pertama dan kedua mencerminkan sebuah harapan dan permohonan kepada Tuhan agar sesuatu yang memang ditakdirkan untuk seseorang bisa semakin mendekat. Dalam konteks kehidupan, ini bisa merujuk pada cinta, pekerjaan, impian, atau kesempatan lain yang diharapkan bisa menjadi kenyataan.
Namun, bagian yang paling menyentuh adalah baris ketiga dan keempat, Jika memang ini bukan untukku, Bolehkahku, mohon dulu? Bait ini mencerminkan fase di mana seseorang masih dalam proses menerima kenyataan, tetapi belum sepenuhnya siap untuk melepaskan. Ada permohonan terakhir, semacam keinginan untuk diberi waktu sebelum benar-benar merelakan. Hal ini mirip dengan konsep dalam psikologi yang disebut “bargaining phase” (fase tawar-menawar) dalam proses menerima sesuatu yang sulit.
Lirik ini sangat relevan dengan banyak orang, terutama mereka yang sering merasa bimbang dalam mengambil keputusan besar dalam hidup. Entah itu dalam hal percintaan, karir, atau pilihan hidup lainnya. Kita semua pernah berada dalam situasi di mana kita mencari “tanda” apakah yang kita pilih adalah yang terbaik untuk kita. Dalam konteks ini, Tanda menjadi lagu yang tidak hanya menyampaikan perasaan pribadi sang penyanyi, tetapi juga bisa menjadi cerminan bagi siapa saja yang mendengarkannya.
Yura Yunita berhasil menyuguhkan lirik yang sederhana juga penuh makna. Ia menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, tetapi memiliki kedalaman emosional. Ini membuat “Tanda” dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, baik mereka yang memahami konteks spiritual maupun mereka yang hanya ingin menikmati keindahan lagu itu sendiri.
Musik sebagai bentuk ekspresi juga memiliki peran penting dalam menyatukan berbagai kalangan. Dengan tema yang universal, lagu ini dapat diterima oleh berbagai usia dan latar belakang. Hal ini menunjukkan bahwa musik tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai alat penyebaran nilai-nilai positif dalam masyarakat.
Dalam akun Youtube, Yura Yunita menulis deskripsi tentang lagu terbarunya, “Lagu ini lahir dari perbincangan tengah malam dengan-Nya, di bawah cahaya bulan, saat langkahku mengitari pusat dari berbagai macam doa dan sujud. Nada dan lirik ini hadir begitu saja di hatiku, seakan menjadi pengingat bagiku sebagai manusia yang setiap hari mencari “tanda” dari-Mu, memohon petunjuk untuk segala keputusan dalam hidup. Lewat lagu ini, aku ingin mengajakmu untuk melihat lebih luas, bahwa manusia bukanlah pusat dari dunia dan merayakan setiap momen kecil yang ternyata begitu berarti.”
Di tengah gempuran musik pop yang sering kali berfokus pada tema cinta dan hubungan antar manusia, “Tanda” menawarkan sesuatu yang berbeda. Lagu ini membawa tema yang lebih mendalam, mengajak pendengar untuk sejenak berhenti dan merenung tentang perjalanan hidup mereka sendiri.
Redaktur: Nurur Rahmah
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts sent to your email.