SUARA USU
Musik

“The Ambivert Song” – Lirik Lagu yang Mencerminakan Konflik Emosional

Oleh: Jesika Yusnita Laoly

Suara USU, Medan. Chris Andrian, seorang konten kreator terkenal di YouTube dan TikTok, baru-baru ini merilis single terbarunya yang berjudul “The Ambivert Song”. Lagu yang sejak versi unreleased-nya muncul di berbagai platform media social, telah menarik perhatian banyak pendengar. Lirik dari “The Ambivert Song” menggambarkan konflik emosional dengan sentuhan melodi yang mendalam, membawa pendengar masuk ke dalam perjalanan seorang individu yang merasa terjebak di antara dua dunia. Dimana lirik lagu ini mengeksplorasi emosi kompleks seseorang yang terpecah antara kenyamanan kesendirian dan kegelisahan karena kehilangan keterlibatan sosial.

My phone is ringing

Sweat is running

Heart is pounding hard

My friend′s been asking where I am

Yet I am still at home

(Yo, where you at?)

Lagu ini diawali dengan lirik yang menggambarkan suasana ketegangan dan kecanggungan yang muncul ketika seorang teman bertanya tentang keberadaan seseorang. lirik lagu menginterpretasikan emosional yang rumit, di mana sang individu merasakan beban internal terkait pertanyaan tersebut.

I’m still thinking should I go or should I ditch the plan

I′m shy yet I don’t want to be alone

There’s just too many people I′m not sure if I′ll fit in

It’s a complicated thought from deep within

Dalam lirik ini, tergambar dengan jelas konflik internal yang muncul saat dihadapkan pada pilihan sulit antara pergi atau membatalkan rencana. Pergulatan emosionalnya tampak begitu kompleks, di mana, walaupun ia merasa malu, kekhawatiran akan kesepian mendorongnya untuk menghindari kesendirian. Di sisi lain, lirik ini juga mencerminkan suasana tidak nyaman dan kebingungan ketika berada di tengah keramaian.

 

I look through all the stories and thought

That I should′ve come

(Man I should’ve come!)

Lonely from the choice I’ve made I feel like such a clown

I just wished this was something that I could overcome

I′m not sure how to act when I′m the one out of the clan

But I still enjoy a good company, I hope you’ll understand

Lirik ini mencerminkan perasaan penyesalan dan beban bersalah akibat keputusan yang diambil untuk tidak pergi. Namun kesulitan untuk bersikap ketika berda di tengah keramaian masih terus menghantuinya.

It’s not that I don’t want to go

But I′m scared I′ll be awkward you know

I’m not trying to be rude

But I don′t want to ruin the mood

I’m still scared of being left out

But I′m too shy when it’s such a crowd

I′m sure it’s hard to imagine

But this is just who I am

Lagu ini ditutup dengan harapan dan keinginan untuk diterima, walaupun menghadapi kesulitan berada di tengah keramaian. Meski sering kali dilanda pertarungan batin, dia mengucap syukur atas keberadaan pertemanan yang berharga dan berharap agar orang lain dapat memahaminya.

Secara keseluruhan lagu ini membahas tentang pergulatan batin seseorang yang terbelah antara keinginan untuk menyendiri dan rasa takut kehilangan pengalaman sosial. Individu tersebut mengekspresikan preferensi untuk menyendiri tetapi mengakui kebutuhan akan persahabatan. Ketakutan akan kecanggungan dan kecemasan sosial menciptakan dilema, sehingga sulit untuk memutuskan apakah akan bergabung dengan acara sosial atau tinggal di rumah. Liriknya menggambarkan kerumitan dalam menavigasi situasi sosial sambil tetap menjadi diri sendiri. Pada akhirnya, orang tersebut mencari pemahaman dan penerimaan, mencoba menemukan tempat yang tepat bagi mereka dalam keseimbangan antara kesendirian dan hubungan sosial.

Musik yang bisa mengekspresikan apa yang tidak bisa diungkapkan secara langsung, untuk sobat suara usu yang related dengan makna lirik lagu The Ambivert Song. Yuk, dengarkan lagu ini di platform music favorit mu, untuk menemani aktivitas sobat suara USU!

Redaktur: Yohana Novriyanti Lumbanbatu

 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Related posts

Doctor Cha: Tidak Ada Kata Terlambat untuk Mengejar Mimpi

redaksi

Sedih dan Putus Asa Secukupnya Bersama Hindia

redaksi

Waktu Tersisa, Kisah Pahitnya Perbedaan

redaksi