SUARA USU
Opini

Pembatalan Kelas Secara Mendadak, Apa Dampaknya?

Oleh: Natalia Putri

 Suara USU, Medan. Jadwal kuliah diatur senyaman mungkin antara dosen dan mahasiswa sehingga kedua belah pihak dapat melaksanakan aktivitas dengan seefektif mungkin. Namun, terkadang dosen mempunyai urusan tiba-tiba yang memang tidak bisa diantisipasi sehingga jadwal semula harus diundur. Hal tersebut mengakibatkan ketidaknyamanan pada mahasiswa, terutama jika kelas dibatalkan secara mendadak.

Pembatalan kelas dikarenakan alasan yang jelas dan mendesak mungkin bisa dimaklumi bagi mahasiswa. Namun, pembatalan secara mendadak dengan alasan yang kurang jelas bahkan terkesan meng-ghosting mahasiswa terkadang cukup menjengkelkan.

Kejadian seperti itu mungkin bukan masalah yang besar bagi sebagian mahasiswa, khususnya anak kos yang mungkin bisa kembali ke kos untuk beristirahat atau melakukan aktivitas lain sembari menunggu jadwal berikutnya. Atau, bagi mahasiswa ambis, mereka akan mengunjungi perpustakaan untuk sekedar belajar ataupun diskusi. Namun, pembatalan kelas secara mendadak akan menimbulkan kontra, terutama bagi mahasiswa yang PP dengan jarak yang cukup jauh. Bagaimana tidak, mereka rela bangun lebih pagi dan menerjang macetnya lalu lintas, lalu sesampainya di kampus dosen membatalkan kelas tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Apalagi jika kelas tersebut dilaksanakan pada pagi hari dan hanya ada satu mata kuliah di hari itu. Ongkos kendaraan dan tenaga pun akhirnya terbuang sia-sia.

Pembatalan kelas tentu diikuti dengan pemindahan jadwal/kelas ganti. Pemindahan jadwal ini bisa saja mengacaukan susunan atau jadwal pribadi mahasiswa. Bagi  mahasiswa yang memiliki kesibukan lain seperti kegiatan organisasi, course, kerja part time, kegiatan praktikum, dan kegiatan lainnya akan merasa cukup kesulitan jika merombak ulang jadwal.  Jika tidak ada kelas ganti, biasanya dosen akan memberikan materi ataupun tugas secara daring. Terkadang pemberian tugas juga cenderung tidak jelas. Bagaimana bisa mahasiswa memahami materi tanpa ada pemahaman yang diberikan? Sedih rasanya membayar jutaan rupiah hanya untuk menerima materi berupa PPT atau hanya sekedar mengerjakan tugas.

Dibalik itu semua, antara dosen dan mahasiswa haruslah saling memahami dan saling mengerti bahwa kita semua adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, kita mempunyai aktivitas dan kesibukan masing-masing baik yang bersifat wajib maupun yang fleksibel sesuai waktu yang dimiliki oleh masing-masing individu.

Sudah menjadi kewajiban bagi dosen untuk memberikan pembelajaran kepada mahasiswa sesuai jadwal yang memang sudah dirancang. Dibalik kesibukannya sekalipun, dosen masih harus bertanggung jawab akan kewajibannya. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk kelas, maka sudah sepatutnya dosen mengabari mahasiswa dari jauh hari dan mencari solusi terbaik yang tidak memberatkan, baik untuk dosen maupun mahasiswa.

Jadi, apakah kamu keberatan jika kelas di cancel mendadak oleh dosen?

 Redaktur: Tania A. Putri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Kebersihan Kampus: Jadi Tanggung Tawab Bersama, Bukan Monopoli Cleaning Service

redaksi

Indonesia Emas 2045

redaksi

Politik Kampus Representasi Politik Indonesia

redaksi