Oleh: Rahma Vina
Suara USU, Medan. Close minded atau berpikiran tertutup merupakan suatu kondisi mental di mana seeseorang cenderung menolak ide, perspektif, atau informasi yang berbeda dari pandangan yang dia miliki (Lambi, 2014). Kondisi Ini memberikan dampak negatif yang besar dan merugikan generasi muda yang berada dalam proses pengembangan ide kritis. Close minded juga bisa diartikan sebagai kondisi di mana seseorang memilih untuk tidak melibatkan seseorang atas apa yang ia pikirkan, memiliki perspektifnya sendiri dan menutup diri dari sekitarnya.
Karakteristik sikap ini dapat dilihat ketika seseorang cenderung menolak ide-ide yang bertentangan dari pikirannya, tidak menerima sudut pandang berbeda dari orang lain, terkadang sering kali menilai negatif terhadap keberagaman budaya, agama, atau pandangan yang menurut nya berbeda, dan juga enggan mencoba hal baru atau dengan kata lain tidak mau keluar dari zona nyaman nya.
Dampak close minded pada generasi muda berdampak negatif baik dari segi akademik maupun personal. Berikut dampak negatif close minded pada generasi muda:
- Menurunkan kreativitas. Individu yang bersikap close minded cenderung kurang kreatif dalam mencari solusi masalah. Mereka selalu mempertahankan metode lama, sehingga mencari ide baru kurang maksimal.
- Sulit beradaptasi. Kesulitan dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan adalah salah satu dampak close minded. Individu seperti ini kurang beradapatasi dengan hal baru disekitarnya.
- Susah bergaul. Seseorang yang memiliki sikap ini akan kesulitan dalam membangun relasi, dan sulit bergaul dengan orang baru yang masuk ke lingkup nya.
Penyebab seseorang memiliki sikap close minded salah satunya adalah lingkungan sekitar. Selain itu, ketakutan terhadap hal-hal yang tidak pasti yang membuat mereka merasa lebih nyaman dengan pandangan yang mereka miliki sehingga menolak ide baru. Memiliki keyakinan yang kuat atau dogmatis juga membuat individu menolak pandangan lain, mereka merasa pandangan mereka yang paling benar dan tidak mau mempertimbangkan pandangan orang lain.
Namun jangan khawatir sobat SU, pola pikir close minded ini bisa diatasi jika individu itu sendiri mau dan bertekad kuat untuk keluar dari zona nyaman. Salah satu cara mengatasinya dengan berdiskusi secara damai tanpa berdebat dan mencoba untuk mendengarkan lawan bicaranya, menanyakan suatu hal untuk memahami lebih dalam, ini menunjukkan keterkarikan terhadap sesuatu, mendengar pandangan orang lain terhadap situasi yang terjadi serta menerima kritik dari orang lain bagaimana pandangan dia dengan ide yang individu itu berikan.
Sikap close minded dapat menjadi penghalang serius bagi perkembangan generasi muda di era yang semakin kompleks dan interconnected. Mengatasi kecenderungan ini memerlukan upaya kolektif dari berbagai pihak mulai dari keluarga, institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat luas. Dengan mengembangkan keterbukaan pikiran, generasi muda akan lebih siap menghadapi tantangan global, berkontribusi pada inovasi, dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan progresif.
Redaktur : Fatih Fathan Mubina