Reporter: Debora Gracia Nauli Siregar dan Frianka Raya Sitanggang
Suara USU, Medan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) menggelar kuliah umum bertajuk “Reunifikasi Korea: Game Theory” (2/25). Acara yang berlangsung di LT 2 Gedung Dekanat FISIP USU ini menghadirkan Dr. Teguh Santosa, M.A., dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan juga seorang penulis buku Reunifikasi Korea: Game Theory.
Dalam kuliah umum ini, Dr. Teguh membahas konsep Game Theory dalam konteks hubungan Korea Utara dan Korea Selatan. Ia menjelaskan bahwa analisisnya bertumpu pada dua pendekatan, yakni Two-Level Game dan Game Theory, dengan fokus utama pada konsep Non-Zero-Sum Game. Konsep ini dianggap lebih relevan dibandingkan Zero-Sum Game karena memungkinkan adanya solusi yang saling menguntungkan (win-win solution), sebagaimana yang tergambar dalam model Chicken Run Game.
Dr. Teguh turut membahas konsep Prisoner’s Dilemma, yang menunjukkan bagaimana faktor domestik dan keterikatan internasional (international entanglements) memperumit upaya reunifikasi. Dr. Teguh juga menegaskan bahwa ia mendukung pendekatan Two-State Solution, yakni mempertahankan Korea Utara dan Korea Selatan sebagai dua negara terpisah, tetapi tetap membangun hubungan harmonis guna meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.
“Saya mengapresiasi Two-State Solution, tetapi saya juga merekomendasikan agar kedua negara terus membangun hubungan yang baik,”ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, ketika ditanyai kemungkinan bentuk ideologi politik Korea Utara dan Korea Selatan apabila kembali di masa depan. Dr. Teguh menyampaikan bentuk ideologi yang akan dianut adalah kofederasi dengan konsep ‘satu negara, dua sistem’.
“Jika kedua negara bersatu, bentuk ideologi politik yang akan dianut adalah konfederasi dengan konsep ‘satu negara, dua sistem’. Artinya, masing-masing wilayah akan tetap mempertahankan sistem politik dan ekonominya sendiri, namun berada di bawah satu entitas pemerintahan konfederasi,” jelasnya.
Kuliah umum ini di tutup dengan pemberian hadiah buku karya Dr. Teguh kepada para penanya dan pemberian sertifikat pemateri serta sesi dokumentasi bersama seluruh peserta kuliah umum.
Redaktur: Jesika Yusnita Laoly