Kunci Hidup Tenang dari Buku The Art of Stoicism

Oleh: Nurur rahmah

Suara USU, Medan. “Kita tidak dapat mengendalikan peristiwa di luar kendali kita, tetapi kita dapat mengendalikan pikiran kita, sikap kita, dan persepsi kita terhadap mereka.” Ini adalah salah satu kutipan kalimat dari buku “The Art of Stoicism”. Buku ini menggambarkan bagaimana kita sebagai manusia punya kuasa terhadap diri kita sendiri. Dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami, penulis membuat buku ini sangat bagus untuk dibaca saat kita sedang mencari ketenangan dalam hidup.

Stoikisme sendiri adalah kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi rasa sakit atau kesulitan tanpa mengeluh. Stoikisme adalah sebuah aliran filsafat kuno yang berasal dari Yunani dan berkembang hingga 31 SM. Dalam buku ini penulis tidak hanya menggambarkan bagaimana stoikisme dan prinsipnya tetapi juga melalui penggambaran pada masa modern seperti salah satu contohnya penulis menggambarkan banyaknya kecemburuan pada orang-orang saat melihat berbagai isi sosial media orang lain, saat orang lain sedang menunjukkan kebahagiaannya di sosial media segelintir orang mungkin akan merasa cemburu. Padahal rasa cemburu sendiri dapat dikendalikan oleh diri kita tetapi sebagian orang memilih untuk tetap membicarakan kehidupan orang lain.

Selain penggambaran secara modern, penulis mengajak kita untuk bisa menerapkan stoikisme dalam berbagai situasi. Buku ini memiliki 13 bab yang semua judul babnya akan menginspirasi banyak dari kita untuk menerapkan stoikisme dalam kehidupan sehari-hari. Dalam prinsip stoikisme ini penulis juga menekankan kalau stoikisme bisa membuat pembaca lebih mencintai diri sendiri, hal ini ditunjukkan dengan penulis yang membuat banyak judul bab dalam buku ini mengenai menjadi pribadi yang kuat, pahami keadaanmu, jangan sia-siakan hidupmu dan lain-lain.

Buku ini sangat menarik untuk dibaca bagi semua kalangan karena bahasa yang mudah dipahami, cerita yang sangat cocok pada kehidupan saat ini dan juga dalam buku ini terdapat banyak quotes yang saat ini sangat dibutuhkan kalangan muda. Quotes-quotes ini pastinya membuat pembaca tidak mudah bosan saat membaca buku ini.

Adapun pesan moral yang terdapat dalam buku ini yaitu kita tidak dapat mengendalikan peristiwa di luar kendali tetapi kita dapat mengendalikan bagaimana diri kita saat menghadapi peristiwa itu seperti ketika kehidupan melemparkanmu ke dalam badai maka jangan pernah berharap badai itu akan mereda tetapi berharaplah bahwa dirimu yang menjadi kuat. Nah bagaimana dengan Sobat Suara USU, apakah tertarik membaca buku ini?

Redaktur: Feby Simarmata

Related posts

Satire, Ambisi, dan Absurd Sirkus Kehidupan Dalam Novel “O”

Memahami Kisah Mereka yang Telah Tiada dalam Buku “Things Left Behind”

Menemukan Jati Diri dengan Perspektif Psikologi dalam Buku ‘Aku yang Sudah Lama Hilang’