Farhan Siagian, Mahasiswa USU Ciptakan Aplikasi untuk Tunanetra dan Rumah Baca

Reporter: Zahra Zaina

Suara USU, Medan. Menjadi mahasiswa merupakan anugerah yang tidak semua orang dapat nikmati, dan Farhan Doli Fadhiil Siagian, seorang lulusan Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara (USU), menyadari hal itu sepenuhnya. Dengan prinsip bahwa waktu luang dan kesehatan sering kali diabaikan, Farhan memanfaatkan setiap detiknya untuk hal-hal produktif dan bermakna.

Bagi Farhan, kesuksesan bukan sekadar capaian akademik, tetapi juga kontribusi nyata bagi masyarakat. Ia membuktikan hal ini dengan aktif tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga di berbagai kegiatan kampus dan luar kampus. Berpegang pada moto “Luruskan niat, Perbaiki Sikap, dan Sebarkan Manfaat,” Farhan dikenal dengan kedisiplinannya dalam mengelola waktu, ia selalu menyusun target setiap semester dan mengelompokkan aktivitasnya dalam kuadran berdasarkan tingkat kepentingannya.

Pendekatan ini membuatnya fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, baik akademik maupun non-akademik. Selain itu, ia aktif dalam kegiatan yang mendukung pengembangan soft skills dan hard skills-nya. “Aktivitas di luar akademik membantu kita berkembang, memperluas ilmu, serta membangun relasi,” tambahnya.

Salah satu prestasi besarnya adalah pengembangan aplikasi Literaku USU, yang dirancang untuk membantu tunanetra meningkatkan aksesibilitas dan literasi. Proyek ini lahir dari keinginan Farhan dan timnya untuk memberikan dampak positif kepada penyandang disabilitas. “Aplikasi ini tidak hanya meningkatkan akses informasi, tetapi juga menjadi solusi inklusif di bidang pendidikan,” jelas Farhan.

Komitmen Farhan terhadap isu pendidikan bagi kaum disabilitas sangat kuat. Bersama beberapa rekannya, ia fokus pada pendidikan inklusif di Sumatera Utara.  “kita meyakini Pendidikan adalah alat yang mampu merubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Idealnya, jika Pendidikan nya lebih baik maka tentu itu berbanding lurus dengan kehidupan yang lebih bagus. Terkhusus juga kita tentu tidak melupakan Pendidikan non-formal juga bagi teman-teman kita Disabilitas,” ungkapnya.

Selain Literaku USU, Farhan juga mendirikan Rumah Baca dan Wakaf Buku, sebuah inisiatif sosial yang menyediakan buku bacaan gratis bagi masyarakat. Melalui program ini, ia berharap dapat memberikan akses ilmu pengetahuan tanpa batasan ekonomi atau geografis. Rumah Baca ini telah menjadi tempat inspiratif bagi banyak anak muda di Sumatera Utara, menumbuhkan minat baca dan cinta terhadap literasi.

Prestasi akademiknya pun tak kalah gemilang. Farhan meraih juara 1 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi USU pada 2022 dan 2023, serta menjadi finalis PIMNAS, menjuarai lomba karya tulis ilmiah (KTI), esai, hingga tahfidz. Ia juga menerima tiga beasiswa, di antaranya Beasiswa Inovasi PT. Paragon Technology & Innovation, Beasiswa BE A Huffaz Ulil Albab Humanity, dan Beasiswa Rumah Kepemimpinan. Selain itu, Farhan terlibat aktif dalam berbagai organisasi seperti Startup Smart Generation Community USU, Pemerintah Mahasiswa Fasilkom-TI USU, serta PRIODS (Persatuan Remaja Islam Doloksanggul).

Keberhasilan Farhan bukan semata-mata karena kepintaran, tetapi juga karena kedisiplinan dan kemauan keras untuk selalu belajar dan berbuat baik. Setiap proyek yang ia jalankan, baik di bidang teknologi, pendidikan, maupun sosial, memiliki satu tujuan utama memberikan manfaat bagi orang lain. “Kami berharap Orang-orang yang menerima program yang sudah kita buat dapat menerapkan pembelajaran yang baik, lalu Pendidikan serta kehidupan orang-orang tersebut lebih baik. Dan semoga kami tergolong orang-orang yang melakukan kebermanfaatan tersebut,” tutupnya dengan rendah hati.

Dengan sederet prestasi yang telah diraih, Farhan Doli Fadhiil Siagian adalah contoh nyata bagaimana memanfaatkan setiap kesempatan dan waktu untuk hal-hal produktif dan bermanfaat. Sosoknya menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk tidak hanya mengejar prestasi pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Redaktur: Feby Simarmata

Related posts

Marco Kartodikromo, Gambaran Perlawanan Jurnalis terhadap Kolonialisme

Malala Yousafzai, Pejuang Pendidikan yang Tak Takut Peluru

Inspirasi dan Perjuangan Mahasiswa dalam Usaha Buket Bunga Handmade