Reporter: Hanna Letare
Suara USU, Medan. Yolanda, pemilik Neatery, adalah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Ia merasa bangga dan bersemangat dengan perjalanan usahanya. Didirikan pada Mei 2023, Neatery merupakan wujud nyata dari impiannya untuk menciptakan buket bunga handmade yang terbuat dari kawat bulu dan pita satin.
“Usaha ini tidak hanya menawarkan produk unik seperti buket bunga, tetapi juga bloom box, snack box, dan buket uang,” jelas Yolanda. Berlokasi di Jalan Bawang VIII No. 22, Mangga, Medan Tuntungan, Neatery hadir untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa yang sering mencari hadiah kreatif bagi teman-teman mereka.
Motivasi utama Yolanda dalam menjalankan usaha ini adalah untuk mencapai kemandirian finansial. “Sebagai mahasiswa, saya ingin belajar berwirausaha sejak dini dan memanfaatkan jaringan pertemanan di kampus,” ungkapnya. Ia menyadari banyak teman-temannya membutuhkan hadiah kreatif untuk merayakan berbagai pencapaian, dan Neatery hadir sebagai solusi.
Mengatur waktu antara kuliah dan usaha menjadi tantangan tersendiri. Namun, Yolanda memiliki strategi untuk mengatasinya. “Saya membuat daftar prioritas berdasarkan antrian dan deadline pesanan,” katanya. Ia juga memanfaatkan waktu luang di kampus untuk menyelesaikan pesanan, sambil tetap mencicil tugas-tugas kuliah. “Walaupun kadang sulit ketika tugas kuliah dan pesanan datang bersamaan,” tambahnya.
Yolanda mengungkapkan bahwa ibunya adalah inspirasi utama dalam perjalanan bisnis ini. “Ibu saya selalu mengajarkan pentingnya berdiri di atas kaki sendiri dan bekerja keras,” ujarnya. Sang ibu meyakini bahwa perempuan dapat mencapai banyak hal jika mereka mau berusaha dan tidak membatasi diri. Meski sempat menghadapi tantangan dari keluarga, terutama ayahnya, Yolanda berhasil meyakinkan mereka dengan menunjukkan progres penjualan Neatery. “Setelah melihat perkembangan penjualan saya, ayah perlahan mulai memberi restu,” ungkapnya.
Untuk memperluas jangkauan usahanya, Yolanda memanfaatkan media sosial dan promosi dari mulut ke mulut di kalangan teman-teman kampus. “Media sosial menjadi salah satu platform paling efektif untuk meningkatkan kesadaran dan minat konsumen terhadap produk kami,” jelasnya. Ia rutin mengunggah foto produk beserta cerita di balik proses pembuatannya, sehingga konsumen merasakan nilai lebih dari setiap item yang ia tawarkan.
Namun, perjalanan ini tidak tanpa tantangan. Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah jarak antara lokasi produksi dan tempat tinggal pelanggan. “Beberapa pelanggan membatalkan pesanan karena biaya transportasi yang tinggi,” ungkapnya. Untuk mengatasi hal ini, Yolanda terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional dan mencari solusi alternatif.
Meski begitu, hasil yang ia capai cukup membanggakan. Penjualan Neatery terus meningkat, dan banyak pelanggan memberikan feedback positif. “Kami juga mulai menerima permintaan produk baru yang lebih spesifik dan eksklusif,” katanya dengan penuh semangat.
Yolanda berharap dapat membuka toko offline di lokasi strategis dan memperkenalkan lebih banyak produk baru agar Neatery semakin dikenal masyarakat luas. “Dengan semangat dan dedikasi, saya berkomitmen menjadikan Neatery pilihan utama bagi mereka yang mencari hadiah kreatif dan berkualitas,” tutupnya.
Yolanda percaya bahwa “It’s hard to be a woman these days, but how you want to be treated is how you will be treated. So choose what value you want to stand for, and people should respect it.” Dengan prinsip ini, ia berharap dapat menjadi inspirasi bagi perempuan lain yang ingin memulai karier profesional atau berwirausaha.
Bagi mereka yang masih ragu untuk memulai usaha, Yolanda memberikan pesan inspiratif, “Mulai saja dulu. Rasa takut itu wajar karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Tetapi jika tidak dimulai, kita tidak akan pernah tahu apa yang bisa kita capai. Saya yakin, semakin besar rasa takut terhadap langkah ke depan, semakin besar pula peluang yang menanti. Belajar bisa dilakukan sambil berproses.”
Semoga kisah Neatery dapat menginspirasi banyak orang untuk memulai perjalanan wirausaha mereka sendiri!
Redaktur: Afrahul Fadhillah Parinduri