Aravi Zalsa Ramadhan, Raih Top 3 Kategori Energy Founder di Pertamuda 2024

Reporter: Jesika Yusnita Laoly

Suara USU, Medan. (23/12) Aravi Zalsa Ramadhan, mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara (USU), berhasil meraih posisi Top 3 dalam kategori Energy Founder di ajang bergengsi Pertamuda 2024, yang dipertandingkan oleh PT Pertamina (Persero). Dari total 3.245 peserta yang mendaftar, Aravi sukses melewati seleksi yang sangat kompetitif, dimulai dengan masuk Top 30, kemudian Top 15, hingga akhirnya menempati posisi Top 3. Dalam kompetisi ini, Aravi intinya berupa “Supercap Battery” berbasis limbah kelapa sawit, yang berpotensi menjadi energi terbarukan untuk kendaraan dan alat elektronik. Inovasi produk ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), poin 9 (Inovasi dan Infrastruktur), serta poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).

Aravi mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti Pertamuda 2024 berawal dari kelemahan limbah kelapa sawit yang menumpuk di kebun keluarganya. “Limbah tersebut tidak memiliki nilai ekonomis. Sehingga saya mulai berpikir, bagaimana cara memanfaatkan dan mengolahnya menjadi produk yang bernilai jual tinggi,” jelasnya.

Aravi juga menjelaskan bahwa produk inovasi ini telah dikembangkan melalui penelitian selama hampir satu tahun, meskipun spesifikasinya sebagai baterai masih perlu disempurnakan. Dan lewat kompetisi Pertamuda 2024, memberikan kesempatan bagi Aravi untuk mengembangkan produknya lebih berkat dukungan dana yang diperoleh selama kompetisi. Meski menghadapi berbagai tantangan terutama dalam membagi waktu antara jadwal perkuliahan dan persiapan lomba. Aravi menuturkan bahwa dukungan dari Schneider Team USU, sebuah tim lintas fakultas di USU yang fokus untuk meneliti produk-produk inovasi, serta bimbingan dari mentor seperti bang Ikhwan, bang Juliaster, dan pak Zikri, menjadi kunci keberhasilannya.

Tak lupa Aravi menyampaikan rasa syukur atas prestasinya, terutama karena mampu mengharumkan nama USU dan Sumatera Utara di ajang nasional yang didominasi universitas-universitas besar dari Jawa. “Prestasi ini menunjukkan bahwa inovasi dari Sumatera Utara juga dapat bersaing di tingkat nasional,” ujarnya.

Aravi berencana untuk mengembangkan karyanya melalui uji coba lebih lanjut, pembuatan paten, serta menyelesaikan kerja sama dengan investor. Ia juga berharap dapat mengikuti kompetisi inovasi berskala lebih besar di tingkat Asia atau internasional di masa depan.

“Cari ide yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Jangan takut untuk mencoba dan terus belajar dari pengalaman,” pesan Aravi Zalsa Rahmadhan.

Redaktur: Hanna Letare 

 

Related posts

Marco Kartodikromo, Gambaran Perlawanan Jurnalis terhadap Kolonialisme

Malala Yousafzai, Pejuang Pendidikan yang Tak Takut Peluru

Inspirasi dan Perjuangan Mahasiswa dalam Usaha Buket Bunga Handmade