Low Maintenance Friendship, Hubungan Pertemanan yang Bebas Drama

Sumber foto : Freepik

Oleh: Nadira Arfan

Suara USU, Medan. Bagi sebagian besar orang, pertemanan merupakan aspek penting dalam hidup. Menjalin hubungan pertemanan biasanya membutuhkan ketersedian secara fisik maupun emosional. Tak dapat dipungkiri bahwa komunikasi adalah salah satu kunci dasar dalam menjalin suatu hubungan. Lalu apakah untuk memiliki hubungan yang baik harus menjalin komunikasi secara intens?

Low maintenance friendship adalah sebuah istilah dalam pertemanan pertemanan yang memiliki intensitas komunikasi yang lebih rendah daripada hubungan yang lainnya. Namun walaupun dengan intensitas komunikasi yang rendah dan tidak saling memberi afeksi dalam frekuensi yang sering, tipe hubungan ini tetap memiliki kualitas hubungan yang baik. Hubungan ini membuktikan bahwa berteman tidak harus bertemu dan bertukar kabar setiap hari.

Meskipun pertemanan membawa banyak pengaruh yang baik, tidak berarti pertemanan tidak dapat menyebabkan kerugian. Dalam situasi yang normal, bertemu dan bersosialisasi dengan teman tentunya merupakan kegiatan yang positif. Namun bagaimana saat dalam situasi yang tidak baik malah mendapat tuntutan untuk membagi fokus atas nama menjaga pertemanan? Tentu saja hal tersebut mengurangi keefektifan kerja.

Dalam hubungan pertemanan pada umumnya, perbedaan pendapat dan perbedatan merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan. Low maintenance friendship dapat menjadi solusi untuk mencegah munculnya drama-drama tersebut menjadi hal rumit yang dapat berakibat kandasnya hubungan. Tidak adanya tuntutan serta beban yang mengiringi hubungan juga memmberikan efek positif terhadap berjalannya sebuah pertemanan.

Sobat Suara USU, cara-cara yang dapat kalian coba lakukan agar pertemanan yang dijalani lebih sehat yaitu, antara lain:

1. Berkomunikasi secara lancar. Meskipun dalam low maintenance friendship frekuensi komunikasi lebih sedikit dibandingkan dengan pertemanan pada umumnya, komunikasi yang terjalin harus tetep dijaga agar berjalan secara efektif dan efisien.
2. Kurangi ekspektasi yang tidak realistis. Setiap orang pasti memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Ekspektasi yang tidak realistis dapat menjadi pemicu munculnya ketidaksukaan bahkan masalah dalam pertemanan.
3. Mendukung tanpa mengharapkan imbalan. Teman merupakan seseorang yang dekat dengan kita. Maka tidak sepantasnya kita mengharapkan imbalan dari mereka.
4. Hindari drama yang berkepanjangan. Masalah yang dibiarkan berlarut-larut sering kali menjadi awal kandasnya sebuah hubungan. Untuk menghindari hal ini, masalah yang dimiliki harus segera diselesaikan.
5. Saling mendukung satu sama lain. Selain mengakrabkan hubungan, dengan hadirnya dukungan dapat memunculkan motivasi yang mendorong kearah yang positif.

Melewati kesibukan kuliah bukanlah hal yang mudah dan pertemanan adalah salah satu motivasi yang dapat membantu melewati seluruh kesulitan tersebut. Maka dari itu kita perlu bangun hubungan pertemanan yang positif.

Redaktur : Balqis Aurora

Related posts

Kebiasaan Mengunyah Es Batu, Beri Dampak Serius untuk Kesehatan

Tetap Terhidrasi di Tengah Kesibukan dengan Infused Water

Yuk Intip Tips Mencapai Keseimbangan Akademik dan Sosial!