Oleh: Ines Eliyana Br Ginting
Suara USU, Medan. Belum lama ini film Big World yang diperankan Jackson Wee sedang viral di TikTok berkat aktingnya yang luar biasa. Film yang dirilis pada 27 Desember 2024 ini menjadi salah satu film yang menarik perhatian banyak orang karena ceritanya yang inspiratif. Disutradarai oleh Yang Lina dan ditulis oleh You Xiaoying, Big World adalah film drama keluarga yang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda berusia 20 tahun yang menderita cerebral palsy, yang berjuang melawan keterbatasan fisiknya untuk menemukan makna hidup dan meraih mimpinya.
Sejak berusia delapan bulan Liu Chunhe diasuh oleh neneknya, Chen Suqun, setelah ditinggalkan oleh ibunya. Walaupun memiliki keterbatasan fisik akibat cerebral palsy, Chunhe sangat lihai dalam menulis puisi dan memiliki impian besar untuk menjadi seorang guru. Namun, impiannya sering terhalang oleh sikap protektif ibunya yang kaku dan tegas, yang khawatir akan keselamatan dan masa depan anaknya.
Dalam perjalanan untuk mewujudkan impiannya, Chunhe harus menghadapi berbagai rintangan, termasuk stigma masyarakat. Salah satu momen yang menggambarkan hal ini adalah ketika ia menaiki bus, di mana tatapan penuh rasa risi dan sikap acuh dari penumpang lain menunjukkan bagaimana masyarakat masih sulit menerima perbedaan. Namun, dengan dukungan penuh kasih dari neneknya, ia berusaha keras untuk membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mengejar mimpinya.
Salah satu adegan lainnya yang berhasil menarik perhatian penonton adalah ketika Liu Chunhe berjalan di trotoar dengan langkah yang tidak stabil, mencerminkan keterbatasan fisiknya. Gerakan tubuhnya tampak kaku, dengan salah satu tangannya sedikit terangkat dan tubuhnya condong ke satu sisi. Setiap langkah yang ia ambil terasa penuh usaha, seolah ada beban yang harus ia lawan. Walaupun demikian, ia tidak pernah menyerah pada mimpinya. Lewat dukungan penuh dari neneknya, ia berusaha keras untuk mengatasi segala rintangan dan mewujudkan cita-citanya.
Sebagai aktor muda berbakat, Jackson Yee memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Liu Chunhe. Ia berhasil menggambarkan kompleksitas emosional dan perjuangan internal karakter dengan sangat meyakinkan. Mimik wajah, gerak tubuh, serta intonasi suaranya mencerminkan ketulusan dan keberanian Chunhe, membuat penonton terhubung secara emosional.
Akting Yee menggambarkan karakter seorang penderita cerebral palsy dengan autentik, yang menuai banyak pujian dari kritikus film maupun para penonton. Yee telah melakukan observasi mendalam terhadap para penderita cerebral palsy, mempelajari gerakan, pola bicara, dan ekspresi mereka. Ia juga bekerja sama dengan pelatih gerak untuk menyesuaikan postur dan gerak tubuhnya sesuai dengan karakter Chunhe. Setelah syuting selesai, Yee harus menjalani terapi fisik untuk mengembalikan pola gerak normalnya, menunjukkan dedikasinya dalam mendalami peran ini.
Film berdurasi 2 jam 11 menit ini dikemas dengan sinematografi yang indah dan alur cerita yang emosional. Tiap adegannya memberikan kesan realistis dan intim, seakan penonton diajak merasakan perjuangannya. Adapun teknik pencahayaan yang digunakan menambah nuansa keseharian, memperkuat realisme yang ingin disampaikan. Selain itu, sudut pengambilan gambar sering kali menyorot kaki dan ekspresi wajahnya dalam bingkai close-up, memperlihatkan betapa setiap gerakannya membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Sejak perilisannya bulan Februari lalu, Big World telah menerima berbagai ulasan positif dari kritikus dan penonton. Film ini juga berhasil meraih Audience Award di Festival Film Internasional Tokyo ke-37, menunjukkan apresiasi tinggi dari komunitas film internasional.
Melalui karakter Chunhe, penonton diajak untuk melihat pentingnya dukungan keluarga dan bagaimana cinta tanpa syarat dapat memberikan kekuatan untuk menghadapi segala rintangan. Selain itu, film ini memperlihatkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mengejar impian. Bagi pecinta film drama penuh inspirasi, Big World adalah tontonan wajib yang mampu menggugah emosi dan memberikan motivasi hidup yang kuat.
Redaktur: Axfeba Saragih