Mengekspos Eksploitasi Kepercayaan Keagamaan Melalui Serial The Believers

Sumber: netflix.com

Oleh: Zahra Zaina Rusty

Suara USU, Medan. Dengan lebih dari 7,8 miliar manusia di dunia ini, keberagaman bukan sekadar keniscayaan, melainkan warna yang membentuk kehidupan. Setiap individu lahir dengan latar belakang berbeda, termasuk dalam hal keyakinan dan agama mereka. Seharusnya, kepercayaan menjadi harapan dan arah bagi mereka yang meyakininya. Namun, apa yang terjadi jika sesuatu yang dianggap suci justru dimanfaatkan demi kepentingan pribadi?

Inilah yang diangkat dalam serial kriminal Thailand bertajuk The Believers, yang dirilis di Netflix  pada 27 Maret 2024. Disutradarai oleh Wattanapong Wongwan serta terinspirasi dari kisah nyata, serial ini membongkar sisi gelap bagaimana iman yang suci bisa berubah menjadi alat eksploitasi yang menguntungkan segelintir orang. Serial ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga cermin yang memantulkan kenyataan pahit kehidupan.

Bayangkan diri Anda berada diambang kebangkrutan dan utang menumpuk, pasti rasanya seperti terperangkap dalam keputusasaan. Hal tersebutlah yang dialami oleh tiga karakter utama dalam serial ini. Win, Deer, dan Game adalah pengusaha muda yang awalnya penuh ambisi, tetapi realitas bisnis yang kejam memaksa mereka mencari jalan keluar dengan segala cara. Dalam keputusasaan, mereka menemukan celah dalam sistem donasi kuil Buddha yang pengelolaannya longgar. Celah ini kemudian berkembang menjadi skema penipuan yang cerdik dan berbahaya.

Mereka mengeksploitasi kepercayaan masyarakat, mengemas kebohongan dalam balutan amal dan spiritualitas. Namun, seperti pepatah mengatakan, “Tak ada kejahatan yang sempurna. Semakin dalam mereka masuk ke dalam permainan ini, semakin besar risiko yang harus ditanggung.

Kepercayaan seharusnya menjadi fondasi kehidupan yang membawa ketenangan dan kebaikan. Namun, serial ini menunjukkan sisi lain dari realitas, justru kepercayaan bisa menjadi mata uang yang diperdagangkan. Win, Deer, dan Game memanfaatkan keyakinan masyarakat untuk mengeruk keuntungan pribadi, tanpa peduli dampaknya terhadap orang lain.

Eksploitasi kepercayaan ini tidak hanya merugikan individu yang menjadi korban, tetapi juga mencederai esensi kepercayaan itu sendiri. Ketika sebuah agama atau ajaran spiritual disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dampaknya adalah lahirnya ketidakpercayaan yang lebih luas di tengah masyarakat. Orang-orang mulai mempertanyakan, apakah kepercayaan mereka masih layak dipertahankan, atau hanya akan menjadikan mereka sasaran empuk bagi para manipulator?

Serial ini dengan tajam menggambarkan bagaimana tekanan sosial dan ekonomi dapat mendorong seseorang mengambil jalan pintas yang berbahaya. Apakah kita pernah berada dalam situasi di mana kita tergoda untuk melakukan sesuatu yang tidak benar demi keuntungan pribadi? Apakah kita pernah menutup mata terhadap ketidakadilan karena merasa itu bukan urusan kita?

Pertanyaan-pertanyaan ini membuat The Believers bukan sekadar tontonan, tetapi sebuah refleksi atas kehidupan kita sendiri. Serial ini murni mengajak kita untuk melakukan introspeksi. Menilai seberapa jauhkah kita bersedia pergi demi ambisi? Apakah kita pernah menutup mata terhadap ketidakadilan? Bagaimana kita memastikan bahwa kita tidak menjadi korban atau justru pelaku dari eksploitasi kepercayaan?

Kepercayaan seharusnya menjadi landasan hidup yang membawa kebaikan, bukan alat untuk mengendalikan dan merugikan orang lain. Di dunia yang semakin kompetitif dan penuh godaan, mempertahankan integritas menjadi tantangan tersendiri.

Lebih dari sekadar kisah kriminal, The Believers adalah kritik sosial yang tajam terhadap bagaimana dunia modern semakin meminggirkan nilai-nilai spiritual. Dalam era yang segalanya bisa dikomersialkan, bahkan kepercayaan pun tidak luput dari eksploitasi.

Serial ini mengingatkan kita bahwa agama dan kepercayaan seharusnya menjadi kompas moral, bukan alat untuk manipulasi. Nahasnya, banyak kasus serupa yang terjadi diantara individu atau kelompok tertentu yang menggunakan kedok agama untuk mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan.

Jika Anda mencari tontonan yang lebih dari sekadar hiburan, The Believers adalah pilihan yang tepat. Serial ini bukan hanya akan membuat Anda terpaku di depan layar, tetapi juga akan meninggalkan jejak pemikiran yang bertahan lama. Karena dibalik ceritanya yang menegangkan, ada pesan moral yang tak boleh kita abaikan.

Redaktur: Axfeba Saragih

Related posts

Kisah Tiga Perempuan Jenius yang Hampir Terlupakan dalam Film Hidden Figures

Melawan Stigma dan Menggapai Asa, Kisah Inspiratif Penderita Cerebral Palsy dalam Film Big World

Harapan dan Persahabatan dalam Film The Shawshank Redemption