Oleh: Jesika Yusnita Laoly
Suara USU, Medan. Kehilangan adalah hal yang paling pahit dan menyedihkan yang harus kita hadapi dalam hidup. Kepergian orang tersayang untuk selama-lamanya menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang yang ditinggalkan. Tentang rasa rindu yang tak terobati untuk orang-orang tersayang yang telah pergi jauh dan tak mungkin kembali. Dan lagu “Setengah Mati” oleh Ghea Indrawari adalah lagu yang bisa melukiskan semua emosi tentang dia yang telah pergi dalam balutan musik yang indah dan lirik yang menyentuh.
Lagu “Setengah Mati” milik Ghea Indrawari di rilis pada tanggal 27 september 2024. Lagu ini merupakan karya yang ditulis langsung oleh Ghea dengan bantuan Andrew Joscha sebagai produsernya. Menariknya, lagu “Setengah Mati” juga menjadi bagian dari original soundtrack (OST) untuk film “Bila Esok Ibu Tiada” yang tayang di bulan September 2024 lalu.
Lagu “Setengah Mati”, mengangkat cerita menyentuh tentang rasa kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup, khususnya seorang ibu. Melalui lagu ini, Ghea berhasil menggambarkan emosi mendalam tentang cinta dan kehilangan, menjadikannya sangat dekat dengan hati para pendengarnya.
Lirik-lirik lagunya yang sederhana namun dalam menjadi kekuatan dalam lagu ini. Kejujuran dalam setiap lirik yang ada dalam lagu “Setengah Mati”, berhasil mengungkapkan perasaan kerinduan dan kehilangan dengan cara yang pas dan tidak terkesan berlebihan.
Tolong bilang ini hanya mimpi
Ku merindukanmu setengah mati
Contohnya seperti pada penggalan lagu diatas, dimana terlihat jelas bagaimana perasaan seseorang yang sedang dalam fase penolakan. Dia tidak percaya bahwa orang yang ia sayangi benar-benar pergi. Harapan semu dan keinginan agar semua yang ia alami adalah mimpi buruk, karena rasa sakitnya terlalu berat untuk diterima terlukis jelas dalam lirik ini.
Tuhan Kau tau aku menyayanginya
Tapi ternyata Kau lebih sayang dia
Lirik ini adalah bagian yang paling membuat kita tertohok akan pedihnya kehilangan. Ghea melalui bait ini seolah mengajak kita untuk menerima kenyataan meskipun itu pahit. Karena kesadaran kalau kepergian orang tersayang adalah takdir yang tak terelakkan. Walau kita mencintai mereka sepenuh hati, kita juga harus sadar bahwa Tuhan punya rencana lain. Meski berat kita harus merelakan kepergian mereka dengan hati yang ikhlas.
Bagaimana,
Jika Ku merindukanmu
Jika Ku butuh hangat pelukmu
Tak bisa kau kembali padaku
Bagaimana,
Caraku hidup tanpa dirimu
Bait ini adalah gambaran paling jujur dari rasa kehilangan. Ketika orang yang selalu ada untuk kita kini tidak lagi berada disamping kita. Menimbulkan banyak pertanyaan, tentang bagaimana caranya kita bertahan tanpa kehadiran mereka dan dan bagaimana menghadapi hari-hari yang terasa hampa tanpa mereka disisi kita. Kesadaran bahwa mereka yang kita cintai tak akan mungkin tuk kembali terasa begitu pilu. Mencari cara untuk bertahan meski rasa kehilangan terus menghantui.
Tuhan jaga dia untukku.
Dan lirik ini berhasil menjadi untaian kata yang tepat untuk menutup lagu ini. Lirik yang menyiratkan doa dan harapan, sekaligus cinta yang tak pernah hilang. Ini menunjukkan bentuk cinta yang ikhlas dan murni yang tetap hidup meski tak lagi bersama.
Sementara itu dari segi musik, aransemen dari lagu “Setengah Mati” cenderung minimalis dan tidak berlebihan. Hal itulah yang justru membuat lagu ini semakin emosional. Tentunya, suara Ghea yang lembut dan penuh penghayatan menjadi kekuatan utama dalam lagu ini. Ghea lewat “Setengah Mati” mengajak kita untuk merangkul rasa sakit, menangisi kerinduan, namun tetap melangkah maju dengan hati yang tegar. Sebuah pengingat bahwa meski kehilangan terasa berat, cinta yang tulus tak akan benar-benar hilang. Jadi, buat sobat Suara USU yang merasa relate dengan makna lagu ini, ayo nikmati lagu “Setengah Mati” di platform musik kesayanganmu!
Redaktur : Grace Pandora Sitorus