Nadira Kuechler, Mahasiswa Pendiri Startup di Usia Muda

Oleh: Aliza Asyula Darma

Suara USU, Medan. Memiliki latar belakang di dunia kreatif dan teknologi, Nadira Natalie Kuechler, mahasiswi semester tiga di Universitas Sumatera Utara program studi Teknik Informatika yang sudah mendirikan perusahaan start-up, membuktikan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk berinovasi dan berkontribusi dalam dunia bisnis.

Sebelum meniti karir sebagai seorang enterpreuner, mahasiswa yang biasa dipanggil Nadira ini awalnya banyak mengerjakan proyek-proyek kecil mulai dari mendesain logo dan flayer sewaktu masih di bangku sekolah. Hal ini membuktikan bahwa dengan banyak mencoba dan mempelajari berbagai macam hal baru sejak masih di bangku sekolah membuat Nadira memiliki bekal  pengalaman dalam perjalanan karirnya sebagai seorang enterpreuner.

“Saya memang senang mempelajari dan mengeksplorasi hal-hal baru terutama dibidang teknologi dan kreatif. Dari sinilah muncul ide saya yaitu dengan menciptakan edukasi kreatif berbasis teknologi yang berfokus pada anak-anak. Dengan tujuan agar menyiapkan program-program edukasi yang seru dan interaktif bagi anak-anak.”

Start-up yang didirikan oleh Nadira ini diberi nama PT Kidsnesia Edupark Kreasi. Sebagai orang yang memiliki tanggung jawab yang besar pada perusahaan yang dirintisnya, Nadira tentu saja selalu bertekad dengan terus mengembangkan dan memberi edukasi terkait budaya Indonesia melalui setiap program yang dicipakannya agar menarik di mata anak-anak dan generasi di zaman sekarang.

Namun pastinya membangun start-up di usia muda tidaklah mudah, dan tentu banyak tantangan dalam menjalani setiap prosesnya. Dengan banyaknya kesibukan dan skala prioritas yang harus dikelola, baik itu di lingkungan kantor, kampus, dan kehidupan pribadi, Nadira masih meluangkan waktunya untuk mengikuti keorganisasian di fakultanya. Dari pengalaman Nadira membuktikan  bahwa dengan terus disiplin serta terus fokus dan percaya pada setiap proses, kita akan mampu untuk membagi waktu dan energi secara efektif.

Nadira juga menekankan bahwa selain disiplin dan dedikasi dalam bekerja, keikhlasan dan ketulusan juga menjadi kunci kesuksesan kita sebagai orang yang berkecimpung di dunia profesional. “Menurut saya, salah satu kunci kesuksesan adalah dengan kita selalu tulus dalam bekerja dan selagi mampu kita harus saling tolong-menolong dalam hal apapun. Karena itu akan membantu kita suatu saat nanti dimanapun kita berada.” 

Dalam ceritanya, ada banyak hal-hal berharga yang didapatkan oleh Nadira selama menjadi mahasiswa aktif yang juga terjun di dunia kerja. Salah satunya adalah pentingnya komunikasi yang baik guna menjalin relasi yang luas. Lebih dari itu, Nadira juga menekankan tiga kunci utama yang selalu ia terapkan yaitu dengan terus disiplin, berdedikasi, dan selalu tulus dalam bekerja dapat membuka peluang bagi kita di masa depan.

Redaktur: Afrahul Fadhillah Parinduri 

Related posts

Marco Kartodikromo, Gambaran Perlawanan Jurnalis terhadap Kolonialisme

Malala Yousafzai, Pejuang Pendidikan yang Tak Takut Peluru

Inspirasi dan Perjuangan Mahasiswa dalam Usaha Buket Bunga Handmade