Reminder untuk Selalu Bersyukur Lewat Lagu “Pegang Tanganku” oleh Nosstress

Sumber foto: m.soundcloud.com

Oleh: Crisantha Barbara Aritonang

Suara USU, Medan. Nosstress merupakan grup musik bergenre indie akuistik asal Bali, yang terbentuk pada tahun 2008.  Musik yang dibawakan oleh Nosstress cenderung bernuansa akuistik dengan lirik yang mengandung pesan-pesan sosial dan kemanusiaan. Grup musik ini terdiri dari tiga anggota, yakni Man Angga (gitar/vokal), Guna Warma (gitar/vokal), dan Cok Bagus (kajon/harmonika/pianika).

Awalnya Nosstress hanya membawakan cover dari berbagai lagu secara akuistik, hingga akhirnya mereka menciptakan karya sendiri dan berhasil merilis album pertama berjudul “Perspektif Bodoh” pada tahun 2011. Hingga saat ini Nosstress telah merilis 5 album, diantaranya Perspektif Bodoh Vol.1, Perspektif Bodoh Vol.2, Ini Bukan Nosstress, Istirahat, dan Bertumbuh Bersama.

Salah satu lagu dari album Perspektif Bodoh Vol.2 adalah “Pegang Tanganku”. Lagu ini dirilis pada tahun 2017 yang menyoroti kehidupan dimana kebahagiaan dan kesedihan merupakan dua bagian yang tidak terpisahkan.

Pegang tanganku
Hentikan tawamu sejenak
Sudah terlalu banyak ‘tuk senang
Sudah saatnya merenung dan bersyukur

Lewat penggalan lirik ini, Nosstress mengajak para pendengarnya untuk berhenti sejenak, beristirahat dari kebahagiaan dan merenung sejenak untuk bersyukur atas segala apa yang telah terjadi.

Indah itu tak selalu ada
Senang itu sementara
Jika senang, jangan terlalu
Jika sedih, jangan terlalu

Segala kebahagiaan yang kita alami bersifat sementara, kebahagiaan bisa saja seketika hilang, entah itu disebabkan oleh orang lain ataupun kita sendiri. Maka jangan terlalu berlebihan dalam kesenangan, karena ketika kesenangan itu hilang yang tertinggal hanyalah rasa kecewa yang berlebihan. Begitu pula dengan kesedihan. Tidak perlu terlalu berlarut dalam kesedihan, karena semua kesedihan hanyalah sementara. Tidak terlalu berlebihan, tidak terlalu kekurangan, segala perasaan hendaknya seimbang.

Sederhanakan diri
Di depan masih panjang
Kar’na hidup tak hanya senang dan indah
Indah dan senang

Meskipun tidak dikaitkan langsung dengan mahasiswa, namun pesan-pesan yang disampaikan dalam lagu ini dapat relevan dengan pengalaman mahasiswa dalam menghadapi tantangan akademik, kehidupan sosial dan juga dalam menjalin hubungan persahabatan dengan teman-teman seperjuangannya. Kesedihan dan kesenangan pasti akan selalu menghampiri kita dimana saja dan kapan saja. Namun, tidak perlu terlalu berlebihan karena hidup yang kita jalani bukan hanya tentang kesenangan dan kesedihan.

Redaktur: Afrahul Fadhillah Parinduri

 

Related posts

Mencari Berkah di Momen Idul Adha dengan Lagu “Cari Berkah” oleh Wali

Tari Tatak Garo-Garo, Perayaan Syukur dan Cinta dari Suku Pakpak

Merasakan Bagaimana Waktu Berharga Lewat Lagu Lekas