Thaipusam ke-145 di Binjai: Merayakan Spiritualitas dan Keberagaman

Reporter: Muhammad Shalihul Amri

Suara USU, Medan. Rabu (12/02), ribuan umat Hindu berkumpul di Kuil Shri Mariamman untuk merayakan Maha Puja Thaipusam ke-145 dengan khidmat. Perayaan ini mengusung tema “Memupuk Keberagaman sebagai Bentuk Amalan dalam Mewujudkan Kota Binjai yang Maju, Berbudaya, dan Religius Menuju Indonesia Emas,” serta dirangkaikan dengan National Day Thaipusam.

Thaipusam merupakan hari suci bagi penganut Dewa Murugan, diperingati setiap tahun pada bulan Thai (Januari–Februari) dalam kalender Tamil. Perayaan ini menjadi ajang penghormatan kepada Dewa Murugan, refleksi diri, serta ungkapan syukur kepada Tuhan.

Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Binjai, Drs. H. Amir Hamzah, M.AP., serta berbagai pejabat dan tokoh penting yang mencerminkan dukungan terhadap keberagaman budaya dan religius di Binjai.

Tradisi utama dalam perayaan ini adalah arakan kereta kencana berusia 145 tahun yang mengelilingi kota, melambangkan perjalanan spiritual. Kereta ini mengelilingi Kota Binjai dengan penuh keagungan, melambangkan perjalanan spiritual serta penghormatan kepada Dewa Murugan. Prosesi ini semakin meriah dengan kehadiran barongsai dan Reog Ponorogo sebagai simbol keberagaman budaya Indonesia.

Selain itu, tarian Bharatanatyam, yang memiliki unsur religius mendalam, turut ditampilkan. Perhimpunan Shri Mariamman Kuil Binjai juga memberikan penghargaan kepada tokoh yang berjasa dalam pelestarian budaya Hindu di Binjai.

Wali Kota Binjai menyampaikan bahwa Thaipusam bukan hanya tradisi, tetapi juga bentuk peneguhan iman dan toleransi. Ia menegaskan bahwa perayaan ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.

“Perayaan Maha Puja Thaipusam merupakan tradisi yang erat kaitannya dengan iman dan penebusan dosa. Thaipusam menjadi bentuk ucapan syukur serta penghormatan umat Hindu kepada dewa. Selain itu, perayaan ini juga menjadi wujud nyata dalam menjaga tali persaudaraan dan memperkuat nilai-nilai toleransi,” ujarnya.

Antusiasme masyarakat tinggi dalam perayaan ini. Putra (29), yang pertama kali menghadiri Thaipusam, berharap acara ini semakin meriah di tahun mendatang. Rudi (50) merasa bangga dan berharap perayaan ini terus berkembang.

Dari dukungan berbagai pihak, Thaipusam di Binjai menjadi simbol harmoni dan keberagaman yang harus terus terjaga.

Redaktur: Khairani

Related posts

Buntut Pengesahan RUU TNI, Aksi Kamisan Kritisi Supremasi Sipil

Relokasi Tiada Akhir, Pedagang Buku Bekas Medan Menuntut Kepastian

Sosialisasi QRIS Bank Indonesia di Festival Pesona Ramadhan Gempita Rasa