USU Terapkan Kuliah Daring, Mahasiswa : Daringnya Lebih Diperbaiki Lagi

Penulis : Melisa Rinarki/Eva Nurazizah

SUARAUSU,Medan. Virus Corona atau yang sering disebut Covid- 19  adalah virus jenis baru yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan Cina pada akhir Desember 2019 lalu. Virus yang menyerang sistem pernapasan ini menyebar dengan sangat cepat dan sudah menjangkit 76 Negara di dunia.

Dikutip dari Kompas.com. Menurut data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, hingga hari ini senin, (23/03) total jumlah kasus Covid – 19 di seluruh dunia telah mencapai 331.273 kasus, dengan 14.450 kematian dan 97.847 pasien yang dinyatakan sembuh. Dengan jumlah kasus terbanyak masih dicatat oleh China yaitu 81.397 kasus dan disusul Italia dengan 59.138 kasus

Virus ini pertama kali menggemparkan Indonesia dengan terjangkitnya  satu keluarga yang diketahui berdomisili di Depok. Setelahnya, jumlah kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan yang signifikan. Hingga pada minggu,  (23/03) dilaporkan  total pasien yang terjangkit Covid-19 telah mencapai 514 orang dengan jumlah kematian sebanyak 48 orang  dan 29 orang yang dinyatakan sembuh. Untuk Sumatera Utara, hingga saat ini ada 48 pasien dalam pemantauan (PDP) yang tersebar di lima kabupaten atau kota termasuk di Medan

Daftar panjang kasus Covid -19 membuat dunia seakan berhenti sementara. Berbagai sektor baik itu ekonomi, politik dan sosial juga tak luput terkena dampak, begitupun Pendidikan, untuk mengantisipasi penyebaran virus ini maka seluruh sekolah dan universitas di Indonesia terpaksa harus terhenti sementara ataupun berjalan dengan sistem belajar tanpa tatap muka. Salah satunya, Universitas Sumatera Utara (USU) yang sudah menerapkan sistem perkuliahan tanpa tatap muka atau dalam jaringan (daring) pada selasa (17/03) lalu.

Kebijakan sistem perkuliahan daring ini akan berlangsung sampai ada pemberitahuan atau instruksi lanjut dari pemerintah mengenai perkembangan virus Covid-19 ini. Lantas, bagaimana situasi belajar melalui perkuliahan daring ini ?

Universitas Sumatera Utara baru pertama kali menjalankan sistem perkuliahan daring untuk semua mata kuliah. Tentu saja, hal ini memiliki respon yang berbeda-beda dari civitas akademik, baik itu dosen maupun mahasiswa.

 “Keputusan yang cukup baik, karena memang dibutuhkan social distancing selama 14 hari untuk mencegah terjadinya penularan. Tapi qadarallah ada beberapa kegiatan untuk skripsi yang terganggu, termasuk nunggu surat balasan dari lokasi penelitian. Sehingga gak bisa lanjut untuk perbaikan dan program sedangkan dituntut harus tamat dalam waktu 4 tahun”. Ujar Anissa Kamila selaku mahasiswa Fasilkom-Ti

Mahasiswa yang pernah menjabat sebagai Mawapres utama USU ini pun menambahkan “ Cukup menyulitkan, apalagi nissa asisten lab, ngajar dari daring cukup sulit, karena koneksi yang ga cukup baik”.

Di sisi lain, tak sedikit mahasiswa yang mengeluhkan  perkuliahan daring ini, “ Bingung, tiba-tiba dosen mengetik lalu tiba-tiba hilang cukup lama, sehingga kami sebagai mahasiswa juga membuka aplikasi lain eh tiba-tiba pas dibuka kembali uda ada quiz aja dengan waktu 3 menit, saya rasa masih perlu disosialisasikan ke dosen dan mahasiswa mengenai daring ini” ujar Siti selaku mahasiswa Fisip

 “ Daringnya lebih diperbaiki lagi, ya kalau menurut aku belum tepat karena masih banyak mahasiswa yang gak sepenuhnya masuk kedalam grup yang dibuat dosen baik itu wa, line, google class dll, ditambah lagi masih banyak mahasiswa yang telat masuk ke dalam grup tersebut, jadi gak ada bedanya libur sama daring” begitulah ungkapan damanik, Mahasiswa Teknik Elektro USU

   Bagi sebagian mahasiswa, sistem perkuliahan daring  mungkin sangat menyulitkan. Tapi, untuk situasi saat ini, sistem daring  merupakan keputusan terbaik untuk mencegah penyebaran covid-19. Dengan social distancing diharapkan dapat memutus rantai penyebaran virus sehingga seluruh sektor bisa kembali pulih.

Redaktur Tulisan : Putri Narsila

Related posts

Hadir Kembali Program Beasiswa Unggulan 2024, Catat Info dan Syarat yang Diperlukan

Mahasiswa USU Membuat Inovasi Terbaru Dalam Teknologi Kedokteran Gigi Bernama Actprose

BEM Fakultas Teknik Adakan Pelantikan Setelah Enam Bulan Pemira