SUARA USU
Uncategorized

Mahasiswa PKL II FISIP USU Adakan Mini Project Gotong Royong Bersama Warga Padang Bulan

Penulis: Mhd. Yandi

Suara USU, Medan. Andre Oktavianus, Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) FISIP USU dengan Supervisor Sekolah Bapak Husni Thamrin S.Sos., MSP melaksanakan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 2 di Lingkungan Kelurahan Padang Bulan. Kegiatan praktikum berlangsung mulai September 2023 sampai dengan Desember 2023, dimana kegiatan praktikum dimulai pada tanggal 11 September dan berakhir pada 11 Desember 2023.

Pada bulan pertama kegiatan yang dilakukan adalah observasi ke lokasi, yaitu Kantor Kelurahan Padang Bulan. Adapun tujuan dari observasi ini adalah untuk mengurus administrasi kegiatan PKL di Lingkungan Kelurahan tersebut. Kemudian Andre membantu melaksanakan program Bantuan Sembako Murah kepada masyarakat yang membutuhkan.

Memasuki bulan kedua, praktikan mengikuti agenda penempelan poster dengan tema “Bersih Pangkal Sehat”. Agenda tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Pada bulan ketiga, agenda yang dilakukan Andre adalah mini project dengan Ibu-ibu PKH di Lingkungan Padang Bulan yang dipilih menjadi klien pada proses intervensi mezzo atau group work, yang berguna untuk memberikan hasil dari agenda ini.

Peserta yang terlibat dalam kegiatan praktikum ini adalah warga Padang Bulan dan juga beberapa perangkat Kantor Lurah. Sistem pelaksanaan kegiatan praktikum ini dilaksanakan secara tatap muka dan level intervensi yang dilakukan adalah mezzo dengan unit intervensi kelompok menggunakan metode group work.

Adapun tahapan umum yang digunakan dalam praktik ini adalah tahap assessment, perencanaan program, intervensi, evaluasi program, dan terminasi. Keadaan lingkungan Kelurahan Padang Bulan masih terbilang bersih dipandang mata. Akan tetapi Ketika musim hujan datang, beberapa daerah akan terendam banjir. Gotong royong pembersihan parit dilakukan untuk mengantisipasi banjir karena parit yang tersumbat. Seperti beberapa waktu belakangan ini, intensitas hujan di Kota Medan sangat tinggi, sehingga penting untuk menanamkan rasa peduli dalam rangka menjaga kebersihan, membersihkan saluran parit yang tersumbat dalam rangka pencegahan.

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan dan edukasi meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan setempat. kondisi di lingkungan setempat cukup mengkhawatirkan dengan banyaknya tumpukan sampah dan sumbatan akibat tumbuhan yang menumpuk menghalangi parit. Kondisi ini berpotensi tinggi menyebabkan banjir akibat saluran tersumbat.

Maka dari itu Andre membuat tahapan mini project guna untuk mengajak masyarakat untuk Bersama-sama sadar akan pentingnya bergotong – royong menjaga kebersihan lingkungan. Adapun tahapan mini project yang Andre buat, yaitu:

Tahap Assessment / Tahap Pengenalan

Ditahap ini Andre mewawancarai dan juga berbincang dengan beberapa masyarakat untuk perkenalan dan mendapatkan data sekaligus untuk mengetahui masalah apa saja yang sedang dialami klien. Dari tahapan yang sudah dilakukan, klien praktikan adalah ibu-ibu rumah tangga yang kecil yang berjumlah 4 orang. Andre mengungkapkan bahwa mereka mengeluh jika hujan deras datang lingkungan rumahnya terendam banjir.

Perencanaan program

Setelah Andre mendapatkan inti dari permasalahan dalam tahap assessment maka Andre dan klien membuat janji untuk berkumpul kembali untuk membahas mengenai perencanaan dari solusi yang mereka hadapi. Setiap klien diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat masing-masing, seperti solusi apa yang menurut mereka bisa menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Dari pendapat yang telah diberikan akhirnya dipilih satu solusi yang dianggap paling baik yaitu mengadakan kegiatan gotong – royong untuk membersihkan lingkungan seperti membersihkan gorong-gorong atau drainase dari sampah dan lumpur, lalu membersihkan tumbuhan liar yang menggangu aliran pembuangan air guna memperlancar aliran pembuangan air ketika hujan datang.

Intervensi

Intervensi merupakan suatu proses penerapan rencana pemecahan masalah yang telah di rencanakan. Pada tahap ini praktikan dan juga masyarakat memulai untuk bergotong – royong. Kegiatan ini dilakukan dua kali, yang pertama membersihkan lingkungan lalu membasmi tanaman liar yang tumbuh di sekitar selokan air guna memperlancar laju pembuangan air. Kegiatan selanjutnya yaitu membersihkan pinggir jalan besar, dan juga selokan yang sumbat akibat sampah dan lumpur.

Monitoring

Monitoring adalah tahapan dimana praktikan melihat bagaimana keberhasilan program yang dilaksanakan. Dikarena sejak awal praktikan menggunakan pendekatan Methodology Participatory Assessment (Sheafor (2003) yang mengemukakan bahwa pendekatan merupakan tenik untuk melakukan assessment terhadap permasalahan dengan melibatkan masyarakat. Masyarakat yang menentukan, merencanakan, dan memutuskan permasalahan yang dihadapi). Dalam berjalannya pelaksanaan program, tidak ada kendala sama sekali. Semua berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari awal.

Terminasi

Tahap ini merupakan tahap akhir jumpa antara praktikan dengan klien. Terminasi merupakan tahap pengakhiran dari proses pertolongan pekerjaan sosial dimana terjadi pemutusan hubungan kerja antara pekerja sosial atau lembaga usaha kesejateraan sosial dengan klien. Pada tahap ini praktikan melakukan pemutusan hubungan dengan berpamitan pada masyarakat. Semua kegiatan gotong – royong berjalan dengan baik, dan Ketika hujan turun lingkungan sekitar tidak terlalu berdampak.

Redaktur: Tamara Ceria


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Dampak Penggunaan Sosial Media pada Remaja

redaksi

Kurangi Angka Pengangguran melalui Program Pelatihan Kerja di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

redaksi

Riset Operasi dalam Bisnis Kerajinan “Ringroad Craft Medan”

redaksi