Menemukan Arti dari Kehidupan serta Kehilangan Dibalik Film The Lovely Bones

Sumber Foto : https://pin.it/5lezhDV00 

Penulis: Aliza Asyula Darma

Suara USU, Medan. Kehidupan yang sedang berlangsung saat ini adalah suatu anugerah yang pantas disyukuri oleh setiap insan manusia. Karena dengan adanya rasa syukur, kita diberikan ruang untuk dapat menikmati setiap momen dalam perjalanan hidup kita. Namun, terkadang kita lupa akan satu hal, bahwa dalam hidup ini kita pasti selalu dihadapkan dengan kehilangan. Begitu juga yang dialami oleh Susie Salmon dan keluarganya dalam film The Lovely Bones.

Film yang bergenre drama supranatural ini menggaet aktris Irlandia, Saoirse Una Ronan, sebagai pemeran utamanya. Film ini diangkat dari sebuah novel karya Alice Sebold tahun 2002 yang mengisahkan tentang seorang gadis remaja yang ceria dan berusia 14 tahun bernama Susie Salmon. Ia hidup dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang hangat dan harmonis. Semasa hidupnya Susie memiliki hobi fotografi yang selalu didukung oleh orang tuanya. Banyak kenangan dan memori manis bersama keluarganya yang diabadikan dalam kamera miliknya.

Dan permasalahan mulai muncul ketika tetangga keluarga Salmon, George Harvey, yang hidup sendirian dan tertarik dengan Susie, mulai mengamatinya dengan gerak-gerik yang mencurigakan. Dalam film, pada awalnya tokoh George Harvey ini digambarkan memiliki sifat yang ramah kepada para tetangganya, terlebih lagi kepada anak-anak gadis remaja di sekitar lingkungan rumahnya. Tetapi ketika George mulai menaruh perhatian dengan cara yang sedikit aneh pada Susie, dia mulai menunjukkan sisi lain dari dirinya yaitu sebuah sisi gelap yang penuh obsesi, dan menjadikan gadis-gadis remaja yang masih dibawah umur sebagai objek untuk menuntaskan kepuasan pribadinya.

Sampai pada akhirnya George merencanakan pembunuhan yang dilakukannya dengan cara yang keji, dan ketika ia berhasil melakukan aksinya yang berakhir dengan merenggut nyawa Susie, ia berusaha menyembunyikan jejak kejahatannya dengan memasukkan mayat Susie ke dalam brankas miliknya. Di sisi lain, ketika pembunuhan itu terjadi, ada orang tua Susie yang sedang menunggu anaknya pulang untuk makan malam, tetapi hal itu tak kunjung terjadi karena nyawa anak mereka sudah dihabisi oleh George. Tanpa disadari, arwah Susie mengawasi keluarganya yang sedang mencari-cari keberadaan dirinya, dan ia juga merasakan kepedihan yang mendalam terhadap apa yang sudah terjadi pada keluarganya.    

Pada kisah ini juga digambarkan bagaimana kejadian tersebut begitu membekas bagi kedua orang tua Susie Salmon. Hal ini juga membuat hubungan antara kedua orang tua Susie menjadi renggang, di mana mereka menghadapi cobaan besar, yaitu dengan kehilangan putri mereka dan tidak dapat melihat jasadnya. Sampai pada akhirnya, bertahun-tahun setelah kejadian tersebut, keluarga Salmon mulai menerima dan berdamai dengan semua hal yang telah terjadi dalam hidup mereka.

Dalam film ini, kita dibawa untuk merasakan setiap polemik yang ada. Dari setiap adegannya, kita banyak mendapat pesan moral, salah satunya adalah bagaimana cara kita mengikhlaskan kehilangan. Kita juga diajarkan bahwa kesedihan yang kita pendam tidak seharusnya menjadi penghalang untuk melanjutkan hidup, melainkan sebagai bagian dari sebuah proses yang memperkuat diri kita dan juga sebagai pelajaran yang berarti dalam hidup kita.

Redaktur : Grace Pandora Sitorus