Merenungkan Makna Sejati Natal dalam Film The Best Christmas Pageant Ever

Oleh : Jesika Yusnita Laoly

Suara USU, Medan. “The Best Christmas Pageant Ever” adalah film komedi-drama Natal yang dirilis pada 8 November 2024. Disutradarai oleh Dallas Jenkins, film ini diadaptasi dari novel klasik karya Barbara Robinson tahun 1972. Meski ceritanya sudah berusia puluhan tahun, film ini berhasil menyajikan sesuatu yang segar dan menjadi tontonan wajib di musim liburan.

Film The Best Christmas Pageant Ever berkisah tentang keluarga Herdman, enam anak paling nakal di kota, yang tiba-tiba ikut terlibat dalam drama Natal di gereja setempat. Awalnya, kehadiran mereka dianggap sebagai bencana, tapi justru dari kekacauan itulah lahir pelajaran berharga tentang makna Natal bagi mereka sendiri dan seluruh komunitas.

Salah satu daya tarik utama film ini adalah perkembangan karakter yang terasa alami dan menyentuh. Imogene Herdman, anak tertua, mencuri perhatian dengan kepribadiannya yang keras dan selalu melindungi adik-adiknya. Tapi di balik sikap galaknya, ada sisi lembut yang mulai terlihat saat ia mendalami kisah kelahiran Yesus. Dan momen di mana dia akhirnya benar-benar terhubung dengan cerita kelahiran Yesus, membuat kita sadar bahwa di balik sikap kerasnya, ada hati yang sebenarnya ingin dipahami.

Kemudian ada Ralph Herdman, si kakak laki-laki tertua yang sering bertindak tanpa berpikir panjang. Tingkah impulsifnya kerap menimbulkan kekacauan, tapi justru itu yang membuat cerita jadi seru dan penuh warna. Dan meski terlihat acuh tak acuh ada momen-momen kecil di mana Ralph menunjukkan kalau dia sebenarnya peduli, meski caranya mungkin tidak biasa.

Nah, yang paling mencuri perhatian adalah Gladys Herdman, si bungsu yang penuh energi. Gladys adalah tipe anak kecil yang bikin orang gemas dan tertawa sekaligus. Perannya sebagai malaikat di drama gereja benar-benar lucu, tapi juga menyentuh. Dia membawa sudut pandang polos yang mengingatkan kita pada esensi Natal: keberanian, ketulusan, dan cinta yang murni.

Lalu ada Grace Bradley, seorang ibu rumah tangga biasa yang tiba-tiba harus mengarahkan drama Natal di tengah kekacauan yang dibawa keluarga Herdman. Grace awalnya ragu-ragu menerima tugas tersebut, dan saat menjalankan tugasnya ia juga kewalahan saat menghadapi anak-anak herdman, tetapi seiring waktu, berkat trkay keberaniannya menghadapi situasi sulit menunjukkan kepemimpinan yang tenang dan penuh kasih. Grace yang melihat potensi dalam Herdman yang tidak dilihat orang lain, perlahan-lahan menemukan cara untuk memadukan sifat liar Herdman dengan ekspektasi komunitas gereja yang konservatif. Perannya menjadi jembatan penting dalam cerita, mengajarkan bahwa setiap orang layak diberi kesempatan untuk berubah.

Karakter pendukung lain seperti Bob Bradley, suami Grace, dan anak-anak mereka juga memberi warna dalam cerita. Keluarga ini menunjukkan bagaimana mereka sendiri belajar dari situasi yang tidak terduga. Sementara itu, komunitas gereja yang awalnya skeptis terhadap keluarga Herdman bisa upamakan sebagai kita semua yang sering kali terlalu cepat menghakimi tanpa mencoba memahami lebih dalam.

Dengan akting yang apik dan pengembangan karakter yang matang, “The Best Christmas Pageant Ever” berhasil menyampaikan pesan bahwa Natal adalah tentang membuka hati untuk siapa saja, termasuk mereka yang tampak paling jauh dari nilai-nilai tersebut. Keajaiban sering kali muncul dari tempat yang tidak terduga, dan kekacauan bisa menjadi awal dari sesuatu yang indah. Dengan durasi 1 jam 39 menit, film ini memberikan pengalaman yang menghibur sekaligus penuh makna, menjadikannya tontonan wajib selama musim liburan. Jadi, buat Sobat Suara USU yang mencari film keluarga yang menyenangkan tapi juga bermakna, “The Best Christmas Pageant Ever” adalah jawabannya!

Redaktur: Hanna Letare