SUARA USU
Kabar Kampus

Olimpiade Sosiologi 2020: Dari Penundaan Hingga Panjat Pohon Saat Ujian

Oleh: Yulia Putri Hadi

Suara USU, Medan. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU telah menggelar Olimpiade Sosiologi (Olimsos) pada Senin (24/08) lalu. Olimsos yang diikuti 312 peserta Se-Sumatera itu mempersembahkan rangkaian acara olimpiade, speech contest, dan lomba essai guru. Kemudian dilanjutkan dengan Webinar di hari ke dua pada Selasa (25/08).

Pelaksanaan webinar melalui zoom

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Olimsos kali ini dilaksanakan secara daring. Ujian selama satu jam setengah itu dikerjakan melalui link seperti sistem SBMPTN.

Awalnya, olimpiade ini direncanakan dilaksanakan secara luring pada tanggal 21 Maret 2020 di auditorium USU. Namun, seminggu sebelum terlaksana, USU mengeluarkan kebijakan lockdown dan mengalihkan perkuliahan secara daring.

“Sudah prepare secara offline, namun tiba-tiba Indonesia sudah masuk Covid-19, finally harus diundur,” jelas Ketua Panitia, Muharwani.

Mahasiswa Sosiologi stambuk 2017 itu pun menjelaskan bahwa di bulan Juni mereka memulai lagi persiapan dan memutuskan mengalihkan Olimsos menjadi sistem online.

“Akhirnya lancar. Terima kasih pada Ketua Prodi, Ibu Harmona Daulay dan Sekretaris Prodi, Bapak T. Saladin yang sudah mendukung acara kami, juga kepada semua panitia dan peserta,” lanjut Muharwani.

“Kendalanya sih di sinyal ya, karena mereka dari berbagai daerah, sampai ada yang mengerjakannya di atas pohon,” tuturnya.

Banyak kejadian unik selama penyelenggaraan Olimsos secara daring itu. Salah satunya adalah pelajar yang rela ujian dari atas pohon dan ujian di warung internet (warnet).

Putri Simbolon, siswa asal SMAN 1 Laguboti menceritakan pengalamannya saat pelaksanaan ujian. Kebetulan rumah kami di pelosok. Jaringan agak terganggu, kami akhirnya naik pohon jambu, tapi karena kecil dan takut roboh, kami pindah ke pohon kemiri setinggi dua meter,” terang Putri.

Selama ujian, ia mengaku mengalami kesulitan teknis. Tapi hal tersebut tak menyurutkan niatnya untuk melanjutkan ujian.

“Sebenernya pegel sih, tapi demi suksesnya olimsos,” lanjutnya.

Tak hanya itu, ada juga peserta yang mengerjakan di warnet karena jaringan susah di kampungnya.

“Awalnya kan langsung, kami sangat excited, udah menabung dari uang jajan untuk ongkos ke USU dan penginapan, Eh tiba-tiba diundur, sedih sih, tapi ya gimana lagi, demi keselamatan bersama,” tutur salah satu peserta bernama Elia.

Ketika diubah jadi daring, sempat putus asa karena jaringan, tapi kemudian kami memutuskan untuk pergi ke warnet di kota yang cukup jauh, dengan menjaga protokol kesehatan. Kami booking tiga jam komputernya,” Lanjut Elia.

Namun para siswa itu mengatakan keputusan mengubah menjadi daring ini sudah sangat tepat karena meminimalisir penyebaran Covid-19.

“Ini juga demi kebaikan bersama, seperti yang disampaikan di webinar tadi. Kita bisa menjaga diri sendiri dan orang lain dengan tetap di rumah aja,” ujar Putri.

Pada pengumuman pemenang Olimsos tahun ini, MAN 2 Model Medan keluar sebagai rangking I, SMAN 1 Raya sebagai rangking II dan SMAN 2 Sidikalang sebagai rangking III.

Editor: Kurniadi Syahputra


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Pelantikan Majelis Pembimbing dan Pengurus Gugus Depan serta Peresmian Taman Lalu Lintas Pramuka USU

redaksi

Open Recruitment UKM Gamadiksi: Yuk Intip Tahapan dan Syaratnya!

redaksi

Ilham Syahbandi : Kabinet Integritas adalah tagline PEMA Fasilkom-TI periode 2019/2020

suarausu