Reporter: Yulia Putri Hadi/M Hafaz Assufy
Suara USU, Medan. Dalam acara Coffee Morning Rektor pada Selasa, (02/03), Rektor USU Dr Muryanto Amin menyinggung soal wacana kuliah tatap muka tahun ini.
“Tahun ini direncanakan untuk belajar tatap muka. Kita harus siapkan semua protokol kesehatan.”
Muryanto mengatakan bahwa ada beberapa kebijakan, misalnya satu kelas tidak boleh lebih dari 50%, atau maksimal satu ruangan untuk 20 mahasiswa. Nantinya akan dibentuk gugus tugas covid untuk mempersiapkan ini.
Perkuliahan tatap muka direncanakan dilaksanakan pada semester depan tepatnya bulan September, yaitu setelah semua dosen dan tenaga pendidikan di vaksin.
“Kalo seandainya dilaksanakan semester depan bulan 9, nanti semua dosen sudah harus divaksin. Ada program untuk vaksinasi bagi tendik dan guru, insya Allah mulai bulan depan sekitar 2000 dosen kita akan mendapat vaksinasi,” jelas Muryanto.
Muryanto mengatakan jika salah langkah, perkuliahan tatap muka malah akan menimbulkan kluster baru penyebaran covid-19.
“Misal mendadak ada yang terpapar, maka USU dan tempat kejadian itu menjadi kluster baru, maka kebijakan kuliah tatap muka harus sangat hati-hati. Misalnya terjadi, mudah-mudahan tidak, maka beritanya akan menjadi macam-macam,” imbuhnya.
Kebijakan perkuliahan tatap muka masih akan terus dipertimbangkan karena tidak serta merta bisa dilaksanakan begitu saja. Diperlukan persiapan dan pengawasan yang matang.
“Tidak bisa digantikan tatap muka dengan daring. Daring ini memang memberikan banyak cara baru untuk mengajar mahasiswa, namun kelemahannya tidak tercipta ikatan emosional antara mahasiswa dengan dosen” tutupnya.
Redaktur: Melisa Rinarki