Apakah GERD Bisa Sembuh Berkat Puasa?

Penulis: Najwa Afifi

Suara USU, Medan. Hai Sobat Suara USU! Apakah kamu pernah merasa tidak nyaman dengan penyakit asam lambung naik atau yang sering kita kenal dengan GERD? Nah, ada kabar baik nih! Ternyata, puasa bisa jadi solusi untuk meredakan gejala GERD loh!

Puasa telah lama menjadi bagian penting dari berbagai kepercayaan agama di seluruh dunia. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa puasa tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi individu yang menderita penyakit asam lambung naik atau GERD.

GERD, atau Gastroesophageal Reflux Disease, adalah kondisi yang umum terjadi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan seperti sensasi panas, sakit tenggorokan, dan ketidaknyamanan lainnya. Tetapi, kabar baiknya adalah bahwa puasa, baik itu dilakukan atas dasar agama maupun non-agama, telah terbukti memiliki potensi untuk meredakan gejala GERD.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Gastroenterology and Hepatology menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi produksi asam lambung. Selama puasa, tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, yang mengakibatkan penurunan sekresi asam lambung. Hal ini telah terbukti dapat memberikan efek positif pada pasien GERD, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Siti, seorang gastroenterologis terkemuka.

Selain menurunkan produksi asam lambung, puasa juga dapat memperkuat otot-otot di sekitar kerongkongan. Menurut Profesor Ahmad, seorang ahli gastroenterologi dari Universitas Sumatera Utara (USU), otot yang lebih kuat ini berfungsi sebagai katup untuk mencegah naiknya asam lambung. Dengan demikian, puasa dapat membantu mengurangi refluks asam yang sering terjadi pada pasien GERD.

Manfaat lain dari puasa untuk penderita GERD termasuk meningkatkan sensitivitas lambung terhadap makanan. Selama puasa, tubuh akan lebih cepat merasa kenyang, sehingga makan berlebihan dan tekanan pada perut yang dapat memperburuk GERD dapat dicegah. Selain itu, puasa juga dapat membantu mengelola stres yang merupakan faktor risiko potensial untuk GERD. Dengan meredakan stres dan meningkatkan kualitas hidup, puasa dapat menjadi salah satu langkah yang penting dalam mengelola kondisi ini.

Meskipun puasa dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi penderita GERD, penting untuk diingat bahwa setiap keputusan terkait dengan kesehatan harus dibahas dengan dokter. Konsultasi dengan dokter adalah langkah yang penting untuk memastikan bahwa puasa aman dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan masing-masing individu. Dokter dapat memberikan panduan yang tepat dan mempertimbangkan kondisi medis tertentu sebelum memulai puasa.

Berbagai penelitian telah menunjukkan efektivitas puasa dalam meredakan gejala GERD. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Gastroenterologi dan Hepatologi menemukan bahwa puasa Ramadan dapat meningkatkan fungsi esofagus pada pasien GERD. Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa puasa dapat memperbaiki gejala GERD dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dengan demikian, puasa dapat menjadi cara alami dan efektif untuk mengelola penyakit asam lambung naik. Melalui konsultasi dengan dokter dan penelitian lebih lanjut, puasa dapat dijadikan sebagai langkah yang bermakna menuju kesehatan yang lebih baik bagi individu yang menderita GERD.

Redaktur: Yuni Hikmah

Related posts

Kebiasaan Mengunyah Es Batu, Beri Dampak Serius untuk Kesehatan

Tetap Terhidrasi di Tengah Kesibukan dengan Infused Water

Yuk Intip Tips Mencapai Keseimbangan Akademik dan Sosial!