Reporter: Zalfaa Tirta dan Nisya Augia
Suara USU, Medan. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan pelantikan pengurus periode 2024/2025 pada Selasa, 25 Juni 2024, di Aula Fakultas Vokasi.
BEM Vokasi periode ini diketuai oleh Jovito Septian Wijaya, dengan Yovi Steven Sinaga sebagai wakil ketua, Salsabila Hermasari Siregar sebagai sekretaris umum, dan Yariani Harefa sebagai bendahara umum. Pelantikan jajaran Badan Pengurus Harian (BPH) BEM Vokasi dilakukan langsung oleh Wakil Dekan I Fakultas Vokasi, Dr. Drs. Husni Thamrin M. Si.
Ada yang berbeda dalam proses pelantikan kali ini, yaitu hanya Badan Pengurus Harian (BPH) yang dilantik tanpa anggota kabinet. Jovito menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh keadaan yang mendesak, namun ia bertujuan agar pendanaan anggota segera dilakukan sehingga kursi kabinet dapat terisi sebelum penerimaan mahasiswa baru dan acara PKKMB
Meski belum memiliki program kerja yang pasti, Jovito bersama jajaran BPH telah merancang rencana unggulan untuk periode ini, salah satunya adalah Porseni Fakultas Vokasi. Selain itu, Jovito bertekad untuk meningkatkan antusiasme mahasiswa dalam berorganisasi, setelah melihat rendahnya partisipasi pada periode sebelumnya.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan I Fakultas Vokasi, Dr. Drs. Husni Thamrin M. Si. menegaskan agar BEM Vokasi menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang mengembangkan prestasi dan keterampilan untuk mahasiswa serta memajukan nama Fakultas Vokasi agar lebih dikenal luas.
Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Dekan I Fakultas Vokasi, Dr. Drs. Muhammad Husni Thamrin, M.Si., Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan Fakultas Vokasi, Pesta Natalisda Simanjuntak, SH, serta perwakilan BEM Sekawasan USU dan Himpunan Mahasiswa Jurusan sekawasan Fakultas Vokasi, termasuk demisioner Gubernur 2020.
Jovito Septian Wijaya, Ketua BEM Vokasi 2024/2025, menyampaikan harapannya agar Fakultas Vokasi semakin bersinar. “Semoga kami bisa lebih bertanggung jawab dalam masa jabatan ini dan memajukan Fakultas Vokasi agar dikenal lebih luas, baik di lingkup arsitektur maupun masyarakat,” tutupnya.
Redaktur: Feby Simarmata