Oleh: Alya Nayla Sahirah S.
Dari bibir mutlak hukum keadilan bersabda
Yang tertindas menyanjung hormat pada sang Dewi Justitia
Hari-hari menjelang pesta demokrasi termegah sejagat raya
Berbondong-bondong petinggi parpol, penulis, akademisi, unjuk gaya
Hampir tiba saatnya perut keroncong dibalut kaos oblong
Tersemat angka keramat bersanding necisnya jas paslon
Koalisi lebih misteri ketimbang kotak kosong
Tidakkah hukum dan politik sekadar ikrar ikrar bohong?
Absurditas politik serta semata narasi retorika
Apa esensi demokrasi sebenarnya?
Rakyat memetik keputusan, memilih di antara opsi yang sama bejatnya
Akankah kebijakan makin terhimpit oleh jemari kekuasaan belaka?
Korupsi lisensi hutan, mafia minyak, segepok dolar bedebah
Bagaimana mungkin bangsa dituntut terbujur pasrah
Pada mereka yang bernaung di balik jubah dan meja merah
Hukum dan keadilan bukan untuk diobral murah!
Pesta demokrasi lebih sakral dari sekadar menang kalah
Redaktur: Feby Simarmata