Dies Natalis ke-24 Sastra Jepang USU, Merajut Solidaritas Antar Generasi


Reporter: Debora Siregar/ Jesika Yusnita Laoly

Suara USU, Medan. (23/11) Program Studi Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara sukses menggelar acara Dies Natalis ke-24 di Gedung Serbaguna Fakultas Ilmu Budaya USU. Perayaan ini menjadi momen istimewa untuk memperkuat solidaritas antara mahasiswa, alumni, dan dosen.

Dalam kata sambutannya, Ketua Program Studi Sastra Jepang, Alimansyar, S.S., M.A., Ph.D., mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara ini. Dan sejalan dengan tema Dies Natalis Sastra Jepang ke-24 kali ini, Beliau juga menyampaikan bahwa suksesnya Aotake Matsuri menjadi salah satu buktinya dari solidaritas mahasiswa Sastra Jepang. “Terselenggaranya Aotake Matsuri yang pertama menjadi bukti solidnya kerja sama ini. Harapannya, kegiatan seperti ini terus memberikan pengalaman berorganisasi yang bermanfaat bagi mahasiswa,” ujarnya.

Sementara itu, Emir Rasyid,  Ketua Panitia Pelaksana  Dies Natalis Sastra Jepang ke-24 dalam kata sambutannya mengatakan bawasanya perayaan Dies Natalis ke-24 ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang perjalannan yang sudah ditempuh oleh Program Studi Sastra Jepang, tetapi juga refleksi atas keberhasilan, tantangan, dan cita-cita ingin di raih oleh Prigram Studi Sastra Jepang di masa depan.

Dalam wawancara terpisah, Alimansyar, S.S., M.A., Ph.D., juga mengungkapkan bahwa tema solidaritas pada Dies Natalis ke-24 ini sangat relevan untuk memperkuat kebersamaan dalam komunitas Sastra Jepang, khususnya di Himpunan Mahasiswa Jurusan Aotake. Ia berharap mahasiswa dapat berkontribusi pada himpunan, program studi, hingga USU, serta memanfaatkan kesempatan magang dan pertukaran pelajar ke Jepang untuk memperkaya pengalaman.

Di sisi lain, Ketua panitia, Emir Rasyid, dalam wawancaranya kembali menekankan bahwa tema Heion Na Rentaikan dipilih untuk menciptakan kedamaian melalui solidaritas. Tema ini bertujuan mempererat hubungan antara mahasiswa, alumni, dosen, dan semua elemen komunitas Sastra Jepang agar tali silaturahmi terus terjaga.

“Tema ini dipilih untuk mempererat hubungan antara HMJ, alumni, dosen, dan mahasiswa aktif,” ujarnya.

Menariknya, dalam acara Dies Natalis Sastra Jepang ke-24 kali ini, sebelum acara puncak berlangsung, berbagai rangkaian kegiatan menarik telah diadakan, seperti aotake cup, aotake tournament, dan voting nominasi yang menjadi agenda tahunan. Selain itu, acara Dies Natalis juga diisi dengan berbagai hiburan, termasuk aotake recap, aotake time, penampilan dari tiap stambuk dan alumni, coswalk, serta pertunjukan dari band dan grup tari.

Dengan semangat kebersamaan dan solidaritas, Dies Natalis ke-24 Sastra Jepang USU berhasil menjadi ajang untuk mempererat hubungan antargenerasi, sekaligus memberikan inspirasi kepada seluruh civitas akademika.

Redaktur: Hanna Letare

 

Related posts

Tingkatkan Wawasan Jurnalistik, Suara USU Lakukan Kunjungan Media ke RRI Medan

Tolak RUU TNI, BEM USU Gelar Konsolidasi Supremasi Sipil

Ikatan Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Resmikan Kabinet Adhikara Periode 2024/2025