Electro Conference, Kegiatan Ajang Konferensi Ilmiah Prodi Teknik Elektro

Reporter : Yolanda Febriana Sinaga

Suara USU, Medan. Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menggelar acara tahunan Electro Conference (Elticom) pada tahun 2024, yang berlangsung pada Kamis (21/11). Acara ini merupakan edisi kedelapan dari Elticom dan mengusung tema “Tech-Driven Innovations for Global Organizational Resilience”.

Elticom 2024 menjadi ajang konferensi internasional yang diselenggarakan secara hybrid, dengan presentasi yang berlangsung di Digital Learning Center Building (DLCB) dan Departemen Teknik Elektro USU. Sebanyak lima ruangan diatur untuk presentasi, dengan dua ruangan untuk sesi offline dan tiga ruangan untuk sesi online.

Pada hari pertama, sesi pagi dimulai di DLCB Lantai 8, menghadirkan empat pembicara utama (keynote speakers) yakni Prof. Trio Adiono, S.T., M.T., Ph.D. dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Issarachai Ngamroo dari King Mongkut’s Institute of Technology Thailand, Nur Nabila Binta Mohamed, Ph.D. dari Universiti Teknologi MARA Malaysia, Dr. Rahmad Fauzi, S.T., M.T. dari Universitas Sumatera Utara.

Keempat pembicara membahas topik seputar teknik elektro, telekomunikasi, komputer, dan teknologi terkini. Sesi keynote speech berlangsung secara formal, dengan interaksi antara peserta offline dan online.

Pada siang hari, presentasi paper dilakukan di Departemen Teknik Elektro USU. Peserta mempresentasikan hasil penelitian mereka, yang sebelumnya telah melalui seleksi ketat sesuai standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Paper yang memenuhi kriteria akan dipublikasikan.

Seperti yang dikatakan oleh salah satu panitia, Hardy Johnaphan menjelaskan mengenai siapa yang mendukung acara ini. “Acara ini disupport oleh IEEE yang merupakan institusi Teknik Elektro dan Eletronika yang dipresentasikan dan nantinya akan diterbitkan di IEEE,” ujarnya.

Di penghujung acara, diumumkan penghargaan untuk Best Paper dan Best Presenter. Penilaian dilakukan oleh moderator di setiap ruangan, yang merupakan dosen dari Departemen Teknik Elektro USU, berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Menurut panitia, Elticom tahun ini melibatkan peserta dari berbagai negara, seperti India, Turki, dan Dubai, untuk presentasi online. Meski demikian, panitia menghadapi tantangan dalam menyiapkan sistem hybrid, terutama dalam pengaturan teknis di DLCB yang baru digunakan untuk acara ini.

Salah satu panitia, Alfina Ardiyansyah Putri Tanjung, menyebut bahwa persiapan lebih matang dan terstruktur dibandingkan tahun sebelumnya. “Acara tahun ini berjalan sesuai timeline, dengan pembagian sesi hybrid yang lebih terstruktur dibanding tahun sebelumnya sehingga acaranya berjalan sesuai timeline,” ungkapnya.

Selain itu, sistem seleksi paper juga mengikuti standar IEEE, termasuk pengecekan plagiarisme yang ketat dan pengutamaan kontribusi teknis dalam penelitian. Paper terbaik dipilih berdasarkan kontribusi teknis dan kelengkapan referensi sesuai standar internasional.

Hardy Johnaphan, selaku Operator DLCB dan Main Room Operator di Departemen Teknik Elektro juga mengatakan kesulitan dia dan timnya dalam melakukan setting di hari kegiatan. “mungkin untuk saya dan teman saya yang sebagai operator itu agak kesulitan di settingan untuk hari-h acara karena kami belum begitu terbiasa dengan set-up di Gedung DLCB yang relatif baru dan juga kesulitan dalam mendapatkan jadwal GR Dikarenakan Gedung itu high traffic dan banyak digunakan juga oleh fakultas fakultas lain,” ungkapnya.

Namun, dia mengungkapkan bahwa karena sudah di tata rapi oleh pihak komite dosen, mereka, sebagai panitia, selebihnya hanya meningkatkan kualitas acara dengan mempelajari perangkat yang telah di sediakan.

Peserta konferensi, Muhammad Rifqi, mahasiswa Teknik Elektro semester 5, mengaku antusias menghadiri Elticom. Salah satu keynote speech yang menarik baginya adalah dari Prof. Trio Adiono, yang membahas IC Design dan kolaborasi manufaktur semikonduktor di Indonesia.

“Ini sangat relevan karena IC Design adalah topik yang sedang dikembangkan di Indonesia. Presentasi ini membuka wawasan saya tentang perkembangan teknologi saat ini,” ujarnya. Rifqi juga menambahkan bahwa mengikuti Elticom ini yang memaparkan paper tentunya sangat bangus untuk karir dan akademik.

Namun, ia juga menyebut bahwa keterlibatan mahasiswa USU di Elticom masih minim, sehingga perlu ada upaya lebih untuk meningkatkan interaksi antara peserta dan narasumber.

Redaktur : Evita Sipahutar

Related posts

Tolak RUU TNI, BEM USU Gelar Konsolidasi Supremasi Sipil

Ikatan Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Resmikan Kabinet Adhikara Periode 2024/2025

DPRD Sumut Sepakati Penyampaian Tuntutan Aksi #IndonesiaGelap ke Pemerintah Pusat