Digital Marketing Berbasis Aplikasi Sebagai Strategi Meningkatkan Penjualan

Penulis: Farhana Abdul Hakim/Mahliza Arpy Veransa Br Bangun

Suara USU, Medan. Perkembangan teknologi menghasilkan sarana semakin canggih yang dapat digunakan sebagai media dalam pengembangan usaha bisnis berorientasi penjualan. Salah satu bentuk integrasi tersebut adalah dalam praktik pemasaran menggunakan strategi digital marketing. Strategi digital marketing berbasis aplikasi tidak hanya mempengaruhi penjualan merek, namun dapat juga meningkatkan kepercayaan merek dan loyalitas merek

Digital Marketing dikenal pertama kali pada awal tahun 1990-an dan mulai menjadi strategi utama yang banyak diterapkan dalam dunia bisnis pada tahun 2014. Digital marketing merupakan perwujudan dari penerapan, penggunaan atau pemanfaatan dari teknologi dalam proses pemasaran, yang terjadi dengan beberapa tahapan sebagai berikut :

A. Teknologi baru muncul dan mulai digunakan

B. Teknologi mulai dikenal dan diprioritaskan dalam dunia pemasaran

C. Para pemasar yang inovatif melakukan eksplorasi dan terobosan untuk dapat meningkatkan fungsi atau daya guna dari teknologi dalam mencapai target jangkauan pemasaran

D. Teknologi menjadi strategi utama dan diadopsi sebagai standar praktik pemasaran

Tahapan di atas menunjukkan bagaimana sebuah teknologi mendasari lahirnya konsep digital marketing. Namun demikian, teknologi hanya merupakan sebuah alat yang apabila dilihat dari perspektif pemasaran, merupakan sarana penghubung yang dapat meningkatkan efektivitas relasi antar manusia, atau dalam hal ini antar pemasar dan pasar (target).

Digital marketing bukan konsep yang berfokus pada teknologi, namun kepada manusia (pemasar), yaitu bagaimana memahami memahami manusia (pemasar), bagaimana penggunaan teknologi dalam membangun hubungan dengan manusia lain (pelanggan) untuk membangun dan secara signifikan meningkatkan penjualan.

Keputusan untuk menerapkan digital marketing sebagai strategi bisnis harus disesuaikan dengan karakteristik bisnis yang dijalankan sebagai dasar untuk menegaskan tingkat kebutuhan akan penerapan strategi tersebut. Secara sederhana, terdapat dua jenis karakteristik bisnis yang harus dikenali dalam menentukan untuk menggunakan digital marketing, yaitu :

1. Mengenali karakteristik pelanggan/calon pelanggan

Dalam hal ini, terdapat dua jenis karakteristik pelanggan, yaitu pelanggan yang telah aktif dalam kegiatan online dan pelanggan yang akan aktif dalam kegiatan online. Jika pelanggan adalah pihak yang menggunakan teknologi digital dalam mencari atau membeli produk dan jasa yang ditawarkan, maka penggunaan digital marketing adalah sebuah pilihan terbaik. Sebaliknya, jika pelanggan tidak memerlukan penggunaan teknologi digital, maka tidak perlu menggunakan strategi digital marketing. Namun demikian, pelanggan yang belum menggunakan tersebut bukan berarti tidak akan pernah menggunakan dan dapat menjadi calon pelanggan di masa depan. Oleh karena itu, penggunaan digital marketing tetap perlu dipertimbangkan sebagai strategi pemasaran dengan target jangka panjang.

2. Mengenali kesesuaian karakteristik produk/jasa/merek dengan digital marketing

Hampir semua jenis produk/jasa/merek dapat dijual secara online. Prinsip ini mendasari argumen bahwa tidak perlu ada karakteristik khusus untuk dapat menjual barang melalui strategi digital marketing. Perhatian utama hanya pada faktor pelanggan. Sebagaimana pada poin 1 (satu) di atas, bahwa jika terjadi interaksi secara online dengan pelanggan, maka semua jenis barang/jasa dapat ditawarkan melalui penerapan strategi digital marketing.

Redaktur: Tamara Ceria Sairo

 

 

 

 

Related posts

TikTok Sebagai Platform Edukasi dan Aktivisme

Mengenal Plave, Boygroup Virtual yang Lebih Dari AI

LinkedIn, Media Sosial untuk Membangun Karier Profesional