Menemukan Ketenangan dengan Tidak Perlu Memaksakan Diri


Oleh: Christy Cherina

Suara USU, Medan. Buku “Tidak Perlu Memaksakan Diri” karya Tegar Dwi Saputra mengajak pembaca untuk menikmati proses penyembuhan batin dan mengatasi trauma yang sering kali membelenggu. Ditujukan bagi mereka yang percaya bahwa penyembuhan diri adalah kunci untuk kesehatan emosional, buku ini diharapkan menjadi teman dalam masa-masa sulit.

Terdiri dari enam bab, buku ini membahas berbagai aspek kehidupan, mulai dari alasan mengapa masalah selalu ada hingga cara untuk sembuh darinya. Bab pertama menjelaskan cara memeluk masalah yang kita hadapi, sedangkan bab kedua dan ketiga menekankan pentingnya proses penyembuhan. Bab-bab selanjutnya memberikan panduan tentang memberi jeda pada diri sendiri untuk menjaga kesehatan mental dan kebebasan menjalani hidup sesuai pilihan.

Salah satu kutipan yang menginspirasi dari penulis adalah, “Kau akan terus terbentuk dengan sempurna, jika medan yang kau lalui dipenuhin masalah.” Kutipan ini mengajak kita untuk melihat masalah bukan sebagai penghalang, tetapi sebagai bagian dari proses pembentukan diri yang membuat kita lebih kuat.

Setiap manusia pasti mengalami masalah dalam perjalanan hidupnya. Namun, pengalaman tersebut bukanlah akhir segalanya. Perjuangan yang kita jalani adalah bagian penting dari proses menuju tujuan.

Setelah membaca buku ini, diharapkan pembaca dapat lebih menghargai diri sendiri dan tidak memaksakan diri untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Buku ini sangat cocok bagi mereka yang merasa tidak cukup dengan diri sendiri dan berusaha keras agar terlihat seperti orang lain. Dengan membaca “Tidak Perlu Memaksakan Diri,” pembaca diajak untuk melangkah dengan keyakinan dan mencintai diri sendiri tanpa tekanan. Mari kita ingat untuk selalu bahagia!

Redaktur: Hanna Letare

Related posts

Satire, Ambisi, dan Absurd Sirkus Kehidupan Dalam Novel “O”

Memahami Kisah Mereka yang Telah Tiada dalam Buku “Things Left Behind”

Menemukan Jati Diri dengan Perspektif Psikologi dalam Buku ‘Aku yang Sudah Lama Hilang’